Kamis, 10 Mei 2012

Buat Pasangan.

 3 Kesalahan Fatal Wanita Terhadap Pria

Perilaku wanita yang salah di depan pria sering kali berdampak pada kehidupan cintanya. Tak jarang kesalahan fatal itu membuat sang wanita dihindari lawan jenisnya. Ini dia perilaku-perilaku yang harus dihindari.

Posesif berlebihan

Selalu minta laporan kegiatan pasangan atau calon pasangan tiap saat, lengkap dengan keterangan tempat serta orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika laporan lewat pesan singkat tidak dilakukan, maka Anda tak ragu untuk menelepon berkali-kali walau pasangan sedang berada di lingkungan kerjanya. Memeriksa ponsel dan jejaring sosial pasangan adalah hobi Anda. Tak jarang Anda menelepon atau mengirim pesan singkat pada rekan wanita pasangan dan mengancam mereka agar tak mendekati kekasih Anda.

Perilaku cemburu berlebihan ini dapat dipastikan akan membuat pasangan atau calon pasangan Anda menjauh dan menghindar.

Terlalu 'gampangan'
Anda bersedia pulang tengah malam di kencan pertama. Esoknya Anda telah menyatakan cinta, dan seterusnya. Ada pepatah “Semakin mudah didapat, maka semakin mudah juga melepaskannya”. Jangan sampai pria menganggap Anda “murah”. Lebih baik berstatus jomblo ketimbang mengobral diri kan?

Berselingkuh

Berselingkuh bukanlah sebuah prestasi. Selingkuh juga bukan pertanda bahwa Anda wanita hebat yang bisa menggaet pria manapun. Mengkhianati kepercayaan pasangan justru menunjukkan betapa “murahnya” Anda. Anda tak lagi bisa menjaga kehormatan diri juga pasangan. Sekali Anda berselingkuh, maka cap wanita gampangan akan melekat di diri Anda.
 ========================================================================
Pernahkah Anda mengalami dilema saat menerima undangan pernikahan dari mantan kekasih. Apakah Anda perlu datang ke pesta tersebut atau lebih baik menghindar?

Ada beberapa pertimbangan yang harus Anda lakukan sebelum memutuskan jawaban dari pertanyaan di atas. Ini dia!

Bagaimana cerita perpisahan Anda

Tak semua hubungan berjalan mulus. Kadang bisa berakhir baik, namun ada pula yang justru diakhiri dengan amarah serta dendam. Coba ingat-ingat bagaimana bentuk hubungan Anda dengan mantan terakhir kali bertemu. Jika Anda merasa masih banyak emosi atau amarah yang terpendam, sebaiknya tak perlu datang, ketimbang kemungkinan “drama” yang bisa Anda lakoni di pesta tersebut. Tapi jika hubungan Anda dan mantan layaknya teman, tak ada alasan bagi Anda untuk tidak datang.

Pertimbangkan lingkungan sosial
Terkadang ketidakhadiran Anda juga memiliki akibat lain. Misalnya menjadi bahan pembicaraan lingkungan sosial. Jika tak ingin datang, pastikan lingkungan sosial Anda dan pasangan tidak akan mengembangkan rumor atau berpendapat negatif.

Pertimbangkan perasaan pasangan

Walau Anda dan mantan tak memiliki masalah apa-apa, tapi jangan lupa juga untuk meminta pendapat pasangan. Jika datang ke pernikahan mantan hanya akan membuat pasangan Anda terluka, sebaiknya tak perlu dilakukan. Lebih baik Anda fokus ke hubungan yang tengah dijalani, ketimbang masa lalu.

Pertimbangkan tujuan
Cobalah jujur pada diri sendiri: apa yang menjadi motivasi Anda saat hadir ke pernikahan mantan kekasih. Jika tujuan Anda murni bersilaturahmi dan reuni dengan teman, tentu tak ada salahnya. Tapi jika tersimpan keinginan membuat mantan menyesal telah meninggalkan Anda, atau membuat calon istri mantan terintimidasi dengan kecantikan Anda, lebih baik jangan datang. Hal ini membuktikan masih ada emosi terpendam dalam diri. Jangan sampai keegoisan Anda menghancurkan kebahagiaan orang lain.
=========================================================================

 

KASIH SEBAGAI JAWABAN

Kasih adalah jawaban atas semua permasalahan percintaan yang anda alami. Ini adalah keyakinan Dr. Gary Chapman yang menulis buku Lima Bahasa Kasih dan juga buku Kasih Sebagai Jawaban. Kali ini saya akan memfokuskan pada buku kedua. Masalah - masalah apa saja yang bisa diselesaikan dengan cinta dan bagaimana kekuatan cinta menyelesaikan segala persoalan tadi ? Dan yang paling penting, apakah kasus saya termasuk di dalamnya ?
Kasih adalah Jawaban

KETIKA KITA TELAH SALAH MEMILIH
Semua orang benci dengan kesalahan dan berusaha untuk lari dari masalah. Ironisnya, ketika menyangkut cinta justru kita berlari mendekati masalah. Saya jadi teringat kata-kata seorang hamba Tuhan :
"Buka mata lebar - lebar sebelum menikah. Dan tutup mata rapat-rapat setelah menikah."
Tapi, nyatanya kita menutup mata rapat-rapat waktu berpacaran dan terkejut bukan main setelah menikah. Cinta memang buta dan membutakan siapa yang terjatuh di dalamnya. Itulah kekuatan cinta, terserah mau dibilang positif atau negatif. Cinta bisa mengangkat seseorang ke awan sekaligus membanting ke dasar laut yang paling dalam.
Masalah akan muncul setelah kita tinggal serumah ! Ketika jalan mundur telah tertutup ! Ketika kita salah memilih, bukan surga yang kita dapatkan melainkan neraka. Seumur hidup pula !
Beberapa mengetahui pasangannya pecandu obat-obatan sesaat setelah masa bulan madu. Sebagian tinggal serumah dengan pasangan yang suka melakukan KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga). Sebagian lagi baru mengetahui setelah beberapa tahun menikah kalo pasangannya ternyata berselingkuh. Sisanya pecandu minuman keras, ringan tangan, dan pengangguran. Dan saya yakin masih ada banyak masalah dalam berbagai bentuknya yang membuat kita menyesal telah menikah !
Buku Kasih Sebagai JawabanBisakah hal ini dihindari ? Ingat, buka mata lebar-lebar saat berpacaran ! Inilah satu-satunya cara menghindari semua masalah di masa depan. Looooh.... saya wes kadung pak Wapan ? Gimana ini ? Adakah solusi untuk masalah saya ? Saya sumpek pak, hidup segan mati pun enggan ! Pasangan saya tidak bertanggungjawab dan tidak berguna ! Padahal dulu waktu pacaran dia adalah calon pasangan yang paling sempurna yang pernah saya kenal ! Mengapa bisa begini pak ? Tolongin saya dong pak.... kasih saran apa saja, saya akan melakukannya  karena saya sudah putus asa !
Waduh... saya coba yaaa, semoga inspirasi yang saya dapatkan dari membaca buku Kasih Sebagai Jawaban karangan Gary Chapman bisa membantu menyelesaikan masalah yang anda hadapi !

MITOS – MITOS DALAM HUBUNGAN  
Perhatikan empat pernyataan berikut ini. Mana di antaranya yang benar ?
  1. Pikiran saya ditentukan oleh lingkungan saya
  2. Orang tidak bias berubah
  3. Apabila perkawinan anda tidak bahagia, hanya ada dua pilihan : pertama terima nasib dan hidup sengsara atau alterinatif kedua: keluar dari perkawinan (bercerai).
  4. Beberapa situasi benar-benar tidak memiliki jalan keluar
Jika anda banyak menjawab benar atas pernyataan tersebut, teruskan membacanya. Sesungguhnya keempat pernyataan itu salah dan merupakan mitos yang biasa dipercaya orang. Kehidupan yang sebenarnya berarti bertanggungjawab penuh atas pikiran, perasaan, dan tindakan saya sendiri. Sebaliknya, mereka yang percaya salah satu dari keempat mitos itu akan bertindak selaras dengannya, sehingga tindakan mereka menjadi bagian dari permasalahan ketimbang merupakan bagian dari suatu penyelesaian. Mari kita lihat keempat mitos itu lebih seksama.
MITOS 1 : Pikiran saya ditentukan oleh lingkungan saya. Pandangan yang umum saat ini adalah bahwa kita merupakan korban dari lingkungan kita. Pandangan ini diungkapkan dalam pernyataan berikut ini. SEandainya saya dibesarkan dalam keluarga yang penuh cinta kasih dan memberikan dukungan, saya akan menjadi orang yang selalu mendukung dan penuh kasih. Jikalau saya dibesarkan dalam keluarga yang disungsional, maka nasib menentukan saya akan gagal dalam membina hubungan. Jika saya menikah dengan suami yang pemabuk, saya akan hidup sengsara. Keadaan emosional saya ditentukan oleh tindakan suami saya.
Jenis pendekatan dalam hidup seperti ini membuat seseorang menjadi tidak berdaya dalam lingkungan yang buruk. Hal itu disertai pula oleh perasaan ketakberdayaan dan serinkali mengarah pada depresi. Dalam perkawinan yang bermasalah, mentalitas menjadi korban ini membuat pasangan mengambil kesimpulan bahwa “Hidup saya tidak bahagia dan satu-satunya harapan adalah kematian pasangan saya atau perceraian.” Saya yakin kisah hidup Viktor Frankl ini akan memberikan pemahaman yang baru tentang pilihan berpikir.
Viktor FranklFrankl adalah seorang determinist yang dibesarkan dalam tradisi psikologi Freud, yang mendalilkan bahwa apapun yang terjadi pada diri anda sewaktu masih kanak-kanak akan membentuk karakter dan kepribadian anda dan pada hakikatnya mengatur seluruh kehidupan anda. Batas dan parameter dari kehidupan anda sudah ditentukan, dan , pada dasarnya anda tidak dapat berbuat banyak.
Viktor Frankl juga seorang psikolog dan seorang Yahudi. Ia dipenjara dalam kamp maut Nazi Jerman dimana ia mengalami hal-hal yang begitu menjijikan bagi tata susila kita sampai-sampai kitapun jijik untuk sekedar menceritakannya.
Orangtuanya, saudara laki-lakinya, dan juga istrinya meninggal di kamp tersebut atau dikirim ke kamar gas. Selain seorang saudara perempuannya, seluruh keluarga Frankl binasa. Frankl sendiri menderita siksaan dan penghinaa yang tak terkira banyaknya, tidak pernah tahu dari hari ke hari apakah ia akhirnya akan berakhir di kamar gas atau apakah ia akan berada di antara mereka yang “selamat” yang akan menyingkirkan mayat-mayat atau menyerok keluar abu mereka yang sudah menemui ajal.
Suatu hari, telanjang dan sendirian dalam sebuah kamar yang sempit, ia mulai sada akan apa yang belakangan ia sebut “puncak keebasan manusia” – kebebasan yang tidak dapat direnggut oleh Nazi yang menagkapnya. Mereka dapat mengendalikan seluruh lingkungannya, mereka dapat berbuat apapun yang mereka kehendaki pada tubuhnya, tetapi Viktor Frnkl sendiri adalah orang yang secara sadar dapat memandang sebagai seorang pengamat setiap keterlibatan dirinya sendiri. Identitas dasar dirinya tetap utuh. Ia dapat memutuskan pada dirinya bagaimana semua ini akan mempengaruhinya. Di antara apa yang terjadi pada dirinya, atau stimulus, dan respon terhadap stimulus tersebut, terdapat kebebasan atau kekuatan untuk memilih respon tertentu.
Di tengah pengalamannya ini, Frankl kemudian memproyeksikan dirinya pada keadaan-keadaan yang berbeda, misalnya sedang memberikan kuliah pada para mahasiswanya sesudah ia dilepaskan dari kamp maut tersebut. Di dalam benaknya, ia akan menggambarkan dirinya berada di dalam kelas dan memberi pelajaran yang sedang ia pelajari selama menjalani siksaan.
Melalui serangkaian disiplin seperti ini – mental. emosional, dan moril, terutama menggunakan ingatan dan imajinasi – ia melatih embrio kebebasan yang lebih besar daripada orang-orang Nazi yang menangkapnya. Mereka memiliki kemerdekaan yang lebih besar, lebih banyak pilihan pada lingkungan mereka; tetapi ia memiliki lebih banyak kebebasan, kekuatan batin yang lebih besar untuk melatih pilihannya. Ia menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya, bahkan bagi beberapa sipir penjara. Ia menolong orang lain menemukan arti penderitaan dan martabat mereka dalam keberadaan mereka di penjara.
MITOS 2 : Orang tidak bisa berubah. Mitos ini menekankan bahwa setelah seseorang menjadi dewasa, ciri kepribadian dan pola perilakunya terwujud secara nata. Mereka yang percaya akan mitos ini memberikan penalrannya bahwa jika pasangan mereka secara seksual aktif dengan berbagai pasangan sebelum pernikahan dan setelah menikah selalu bersikap tidak setia, maka meraka sudah terbiasa dengan perilaku demikian dan tidak bisa berubah. Jika psangan tidak bertanggungjawab dalam urusan keuangan selam lima belas tahun pertama pernikahannya, maka dianggap bahwa ia akan selalu tidak bertanggungjawab atas masalah keuangan. Jika pasangan anda suka berkata-kata kasar selama sepuluh tahun, maka anda berkesimpulan bahwa dia akan bersikap kasar selama hidupnya.
MITOS 3 : Pilihannya hanya terima nasib dan hidup sengsara atau keluar dengan bercerai. Mitos ini membatasi cakrawala seseorang mempunyai dua alternatif yang sama buruknya. Sekali pilihan dibuat antara kedua alternatif tersebut, individu itu menjadi tawanan dari pilihannya sendiri. Beribu orang hidup dalam penjara buatan sendiri ini karena mereka percaya akan mitos tentang pilihan yang terbatas.
MITOS 4 : Beberapa situasi benar-benar tidak memiliki jalan keluar. Mitos ini biasanya digabungkan dengan mitos Corollary :... dan situasi saya adalah salah satu darinya.” Orang yang menerima mitos ini memberikan alasan : “Mungkin ada harapan bagi orang lain, tetapi hubungan kami benar-benar gawat. Hal itu telah berlangsung lama, sakit hatinya terlalu dalam, dan kehancuran tidak bisa dipulihkan lagi. Tidak ada harapan.” Pemikiran seperti ini menimbulkan depresi dan kadang – kadang membuat orang bunuh diri.

KASIH SEBAGAI JAWABAN
Cinta merupakan senjata yang paling ampuh yang baik bukan hanya di dunia melainkan juga dalam hubungan yang sedang bermasalah. Ketika kita memilih untuk bersikap terbuka dengan sikap dan perbuatan yang penuh kasih terhadap pasangan kita walaupun seringkali gagal di masa lalu, kita akan menciptakan suasana dimana konflik bisa dipecahkan dan kesalahan bisa diakui serta perkawinan bisa diselamatkan. Hidup dalam kenyataan menyatakan “Saya akan memilih jalan cinta kasih karena kemungkinannya jauh lebih besar ketimbang jalan kebencian.”
Kasih adalah JawabanMartin Luther King Jr. Mengatakan, “ Saya memutuskan untuk tetap konsisten dengan cinta karena kebencian sungguh merupakan beban yang terlalu berat untuk ditanggung.” Jika kita tidak memilih mencintai orang lebih daripada yang patut diterimanya, maka tidak seorangpun akan pernah mengungkapkan cinta.
Senjata ampuh ini yang disebut cinta merupakan aspek terakhir dari hidup secara nyata. Ada enam unsur atau kenyataan yang mampu menunjukkan bahwa kasih satu-satunya jawaban bagi hubungan yang bermasalah. Keenam kenyataan itu adalah :
  1. Saya bertanggungjawab atas sikap saya sendiri
  2. Sikap mempengaruhi tindakan
  3. Saya tidak bisa mengubah orang lain, tetapi saya bisa mempengaruhi orang lain
  4. Perbuatan saya tidak dikuasai oleh emosi atau perasaan saya
  5. Mengakui ketidaksempurnaan saya bukan berarti bahwa saya orang yang gagal
  6. Cinta kasih merupakan senjata yang paling manjur bagi kebaikan di dunia.
Saya bertanggungjawab atas sikap saya sendiri. Permasalahan memang tidak bisa dihindarkan, tetapi kesengsaraan merupakan pilihan. Sikap ada hubungannya dengan cara yang saya pilih untuk memikirkan tentang sesuatu. Hal itu ada kaitannya dengan fokus atau pusat perhatian seseorang. Dua pria yang memandang keluar melalui jeruji besi, yang satu memandang ke arah lumpur, sedang yang lainnya memandang ke arah bintang-bintang. Dua orang berada dalam perkawinan yang bermasalah, yang satu menyumpah dan yang lain berdoa. Perbedaannya terletak pada sikap.
Pusatkan perhatian pada betapa sulitnya situasi itu maka keadaan akan bertambah buruk. Coba fokuskan pada satu hal yang positif maka hal positif lainnya akan muncul. Bakan di saat – saat paling sulit dalam sebuah hubungan yang bermasalah, masih ada titik terangnya. Fokuskan pada cahaya itu dan akhirnya sinarnya akan memenuhi ruangan itu. Socrates menyadari pentingnya sebuah sikap ketika ia menasihati kaum pria semasa hidupnya, “apapun yang terjadi, menikalah. Jika engkau mendapatkan istri yang baik, engkau akan bahagia; jika engkau mendapatkan yang buruk, engkau akan menjadi seorang filsuf.”
Alasan mengapa sikap itu sangan penting adalah bahwa sikap itu mempengaruhi tindakan saya : perilaku dan perkataan. Jika saya memiliki sikap yang pesimis, selalu mengalah, dan negatif, maka itu akan terungkapkan dalam perkataan dan pelaku yang negatif. Kenyataannya adalah bahwa saya tidak mampu mengendalikan lingkungan saya : suami pemabuk, pacar yang ketagihan obat, suami yang mengabaikan saya, dan sebagainya. Akan tetapi, saya bertanggungjawab atas apa yang saya lakukan dalam lingkungan saya. Sikap saya akan sangat mempengaruhi saya.
Bahwa saya tidak bisa mengubah pasangan saya, adalah suatu kebenaran yang sering dikatakan. Namun, bahwa saya bisa dan akan mempengaruhi pasangan saya merupakan suatu kebenaran yang seringkali terlewatkan. Karena kita adalah individu yang bebas, tidak seorangpun memaksa kita untuk mengubah pikiran atau perilaku kita. Sebaliknya, karena orang merupakan makhluk yang saling berhubungan, mereka dipengaruhi oleh semua orang dengan siapa mereka berhubungan.
Kenyataan ini mempunyai dampak yang luar biasa terhadap perkawinan. Saya harus mengakui bahwa saya tidak bisa mengubah pasangan saya,. Saya tidak bisa membuatnya menghentikan perilaku tertentu. Saya tidak bisa mengontrol perkataan yang keluar dari mulutnya, begitu pula saya tidak bisa mengontrol cara berpikir atau perasaannya. Saya bisa meminta kepada pasangan saya, tetapi saya tidak bisa memastikan bahwa ia akan beraksi seccara positif terhadap permintaan saya

KESIMPULAN
Kasih memang tidak mudah dilakukan. Tetapi saya tahu pasti bahwa kasih adalah jawaban. Tidak ada seorangpun yang mampu melakukan keenam hal ini tanpa kekuatan dari Tuhan, sumber kasih sejati. Dimana ada kemauan di situ ada jalan. Dimana ada kasih, di situ ada jalan keluar ! Percayalah dan berdoalah supaya diberi kekuatan !

MEMAHAMI PENYEBAB KONFLIK PASANGAN, DAMPAK DAN CARA MENGATASINYA

Konflik dengan pasangan adalah hal yang wajar dalam hubungan percintaan. Banyak penyebab pertengkaran yang masuk akal dan yang tidak masuk akal. Mulai dari lampu yang mati, pasta gigi, kelupaaan, sampai dengan uang belanja. Konflik bisa memperkaya hubungan namun seringkali membentuk jurang pemisahan yang ujung-ujungnya berakir pada putus cinta sampai perceraian. Dampak konflik memang merusak. Mencari penyebabnya dan memahami anatomi konflik adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan hubungan percintaan. Lebih jauh lagi, cara ini akan membuat perjalanan cinta kita lebih indah, berwarna, dan tentu saja bermakna. Mari kita menyelaminya !
Konflik pasangan

ANALOGI KONFLIK ATAU PERTENGAKARAN PASANGAN
Pria dan wanita lazimnya bertengkar mengenai uang, seks, keputusan, jadwal, nilai-nilai, mendidik anak, dan tanggungjawab rumah tangga. Tapi pembicaraan dan perundingan ini bisa menjadi pertengkaran menyakitkan karena satu alasan : kita tidak merasa dicintai. Perasaan sakit muncul karena merasa tidak dicintai, dan orang yang mengalami sakit hati sulit untuk bersikap mencintai. Mari kita tinjau pola dasar pertengkaran ini :
  1. Wanita mengungkapkan perasaan - perasaan kecewanya mengenai "XYZ"
  2. Pria menjelaskan mengapa si wanita seharusnya tidak marah mengenai "XYZ"
  3. Wanita merasa diremehkan dan menjadi lebih marah. (Wanita sekarang lebih marah mengenai diremehkan daripada tentang "XYZ")
  4. Pria merasakan ketidaksetujuan si wanita dan menjadi marah. Pria menyalahkan wanita karena membuatnya marah dan mengharapkan permintaan maaf untuk berdamai.
  5. Wanita minta maaf dan bertanya-tanya apa yang terjadi, atau ia menjadi lebih marah dan pertengkaran itu berkobar menjadi pertempuran hidup atau mati.
Cara paling umum yang secara tidak sengaja dilakukan pria untuk memulai pertengakaran adalah dengan meremehkan perasaan atau sudut pandang wanita. Kaum pria tidak menyadari sikap meremehkan ini. Misalnya seorang pria menganggap enteng perasaan negatif pasangannya. Ia mengatakan, "Ah, jangan merisaukan hal itu." Bagi pria lain, ungkapan ini akan kedengaran bersahabat. Tapi bagi wanita yang menjadi pacarnya, ungkapan tersebut tidak berperasaan dan menyakitkan hati.
Contoh lainnya, pria barangkali berusaha menyelesaikan kekecewaan wanita dengan mengatakan, "Ah, itu bukan masalah besar." Kemudian ia memberikan pemecahan praktis untuk kesulitan tersebut, dengan harapan istrinya akan merasa lega dan bahagia. Pria tidak memahami bahwa wanita merasa diremehkan dan tidak didukung. Wanita tidak dapat menghargai pemecahan dari pria, sampai pria mengiyakan kebutuhannya untuk marah. Ini adalah kebenaran dalam hubungan pria-wanita !
Contoh paling umum adalah saat pria membuat marah wanita. Sesuai nalurinya, ia ingin membuat si wanita merasa lebih enak dengan menjelaskan mengapa dia seharusnya tidak marah. Dengan yakin pria menjelaskan bahwa ia mempunyai alasan yang sangat rasional, logis, dan baik untuk tindakannya. Ia tidak mempunayi bayangan bahwa sikap ini membuat wanita merasa seolah-olah ia tidak berhak marah. Saat pria menjelaskan sikapnya, wanita merasa si pria tidak menaruh perhatian akan perasan-perasaannya.
Penyebab konflik pasanganUmumnya wanita secara tidak sengaja memulai pertengkaran dengan tidak secara lugas menyampaikan perasaan-perasaan mereka.Bukannya secara langsung mengungkapkan rasa tak suka atau kekecewaannya, wanita mengajukan pertanyaan retroris dan secara tak sadar (atau secara sadar) menyampaikan pesan penolakan. Meski terkadang bukan ini pesan yang ingin disampaikannya, pada umumnya itulah kesan yang diterima pria. Misalnya, jika pria terlambat, si wanita merasa "Aku tak suka menunggu kalau kau terlambat" atau "Aku khawatir ada apa-apa denganmu."
Ketika si pria tiba, bukannya langsung menyampaikan perasaan - perasaannya, si wanita mengajukan pertanyaan retoris sepert "Mengapa kau begitu terlambat ?" atau "Aku mesti bagaimana kalau kau begitu terlambat ?" atau "Mengapa kau tidak menelepon ?"
Tentunya bertanya "Mengapa katu tidak menelepon ?" boleh-boleh saja kalau anda dengan tulus mencari alasan yang sah. Tapi bila wanita marah, nada suaranya seringkali mengungkapkan bahwa ia tidak mencari jawaban yang sah, melainkan menegaskan bahwa tak ada alasan yang dapat diterimanya atas keterlambatan itu.
Mendengar pertanyaan seperti "Kenapa kau begitu terlambat ? " atau "Kenapa tidak menelepon ?", pria bukannya mendengarkan perasaan - perasaan wanita itu, melainkan mendengar penolakannya. Ia merasa si wanita ingin ikut campur menolongnya agar lebih bertanggungjawab. Ia merasa diserang dan menjadi defensi. Wanita tidak mempunyai bayangan betapa menyakitkan penolakannya itu bagi pria. Kaum wanita biasanya tidak menyadari akan hal ini. Kalaupun melakukannya, mereka merasa tindakan ini benar. Alasan ketidakpekaan ini adalah wanita tidak menyadari betapa penting penerimaannya bagi pria.
Salah satu alasan mengapa pada tahap awal pacaran begitu berhasil adalah : Pria masih dalam kemurahan hati wanita. Ia masih merupakan ksatria dengan baju zirah berkilauan. Pria menerima persetujuan wanita dan, karenanya semangatnya tinggi. Tapi begitu pria mulai mengecewakan wanita, ia langsung jatuh. Ia kehilangan persetujuan dari wanita. Secara mendadak ia dibuang dan dikucilkan. Pria dapat mengatasi kekecewaan wanita, tapi tidak dapat mengatasi penolakan oleh wanita. Wanita umumnya menginterogasi pria mengenai tingkah lakunya dengan nada tidak setuju. Mereka melakukan ini karena mereka pikir hal tersebut akan membuatnya jera. Padahal tidak demikian halnya. Ini malah akan menciptakan rasa takut dan kebencian. dan lambat laun pria semakin tidak bersemangat !

CARA MENGATASI PERTENGKARAN
Konflik pasangan bukan saja melukai perasaan, tapi juga melukai hubungan. Sebagaimana komunikasi merupakan unsur yang paling penting dalam suatu hubungan, pertengkaran dapat merupakan unsur yang paling merusak, sebab semakin dekat hubungan kita dengan seseorang, semakin mudah kita melukai dan dilukai. Dua orang yang tidak terlibat secara seksual jauh lebih mudah menjaga jarak dan bersikap objektif sewaktu bertengkar atau berdebat. Tapi bila pasangan yang terlibat secara emosional, dan terutama secara seksual, bertengkar, segalanya bisa dengan mudah diartikan sebagai serangan pribadi.
Cara mengatasi konflik pasangan

Pedoman utama
: Jangan pernah bertengkar ! Bicarakan pro dan kontra segala sesuatu. Rundingkan apa yang anda kehendaki, tapi jangan bertengkar. Anda bisa bersikap jujur, terbuka, dan bahkan mengungkapkan perasaan - perasaan negatif tanpa perlu menabur benih konfilk.

Ada pasangan yang bertengkar sepanjang waktu, dan lama - kelamaan cinta merak mati. Ada pula pasangan yang menekan perasaan - perasaan mereka yang sesungguhnya untuk mencegah perselisihan dan pertengkaran. Karena terbiasa menekan perasaan, mereka juga kehilangan kontak dengan perasaan - perasaan cinta. Pasangan yang satu menjalankan perang terbuka, sedangkan pasangan lainnya menjalankan perang dingin.
Yang tebaik adalah menemukan keseimbangan antara dua ekstrem itu. Dengan mengingat bahwa pria dan wanita berbeda serta dengan mengembankan keterampilan berkomunikasi yang lebih baik, kita bisa menghindari pertengkaran tanpa menekan perasaan - perasaan negatif dan ide-ide serta hasrat-hasrat yang bertentangan.
Saat wanita menyampaikan perasaan - perasaan kecewa, frustasi, atau keresahannya, setiap sel di dalam tubuh pria secara naluri menanggapi dengan sederet penjelasan dan pembenaran yang dirancang untuk menghilangkan perasaan - perasaan marah wanita itu. Pria tak pernah bermaksud memperburuk masalahnya. Kecenderungannya mengabaikan perasaaan hanya merupakan naluri laki-lakinya. Saat anda menjelaskan sikap anda, wanita merasa si pria tidak menaruh perhatian akan perasaan - perasaanya. Ubah pendekatan ini dengan menunda penjelasan anda dan memulai mendengarkan dengan penuh pengertian.. Perubahan pendekatan ini memerlukan latihan, tapi bisa dilakukan. Setelah anda mulai menaruh perhatian terhadap perasaaan - perasaan wanita, wanita pun merasa didukung dan kitapun terhindar dari pertengkaran tanpa sebab.
Kaum pria jarang mengatakan " Aku minta maaf " sebab baginya kalimat itu berarti mereka telah melakukan kesalahan dan mengaku bersalah. Meminta maaf adalah hal yang tabu bagi pria dan menjatuhkan harga dirinya sebagai laki-laki. Namun tiga kata ini adalah kalimat sakti yang bisa menyelesaikan masalah pertengkaran dalam sekejab ! Pria boleh beralasan harga dirinya terlalu tinggi untuk meminta maaf, tetapi jauh lebih mahal nilai sebuah hubungan yang penuh kasih sayang dan cinta. Jika tiga buah kata ini begitu ajaib untuk memperbaiki hubungan yang terlanjur rusak, seharusnya anda mengucapkannya ! Anda tidak akan kehilangan harga diri di mata wanita anda, sebaliknya anda malahan mendapatkan curahan kasih yang lebih besar dari sebelum-sebelumnya.
Salah satu cara wanita tanpa sadar menyampaikan penolakannya adalah dengan mata dan nada suara. Kata-kata yang dipilihnya barangkali penuh cinta, tapi pandangan dan nada suaranya dapat melukai pria. Akibatnya pria menunjukkan reaksi defensif agar si wanita merasa bersalah. Pria mengabaikannya dan membenarkan dirinya sendiri.
Solusi konflik pasanganPria paling mudah memulai pertengkaran kalau mereka melakukan kesalahan atau membuat marah wanita yang dicintainya. Bila pria mengecewakan wanita, ia ingin menjelaskan kepada si wanita mengapa dia seharusnya tidak menjadi marah. Pria mengira alasan-alasannya bisa membuat wanita itu merasa lebih baik. Ia tidak tahu bahwa wanita yang sedang marah sangat perlu didengarkan dan di-iya-kan.

KESIMPULAN
Bukan apa yang kita katakan yang menyakitkan, melainkan bagaimana kita mengatakannya. Jika pria merasa ditantang, perhatiannya terpusat pada sikap merasa dirinya benar, dan ia lupa bersikap menyayangi. Secara otomatis kemampuannya berkomunikasi dengan nada meyakinkan, penuh hormat, dan penuh cinta akan menurun. Ia tidak sadar betapa tidak bersahabat suaranya atau betapa pedihnya ini bagi pasangannya.
Untuk mencegah pertengkaran, kita harus ingat bahwa pasangan kita tidak keberatan pada apa yang kita katakan, melainkan terhadap cara kita mengatakannya. Dibutuhkan dua orang untuk bertengkar, tapi hanya perlu satu orang untuk menghentikan pertengkaran. Cara terbaik menghentikan konflik adalah dengan berhenti sewaktu baru mulai. Belajarlah merasakan apakah perdebatan sudah berubah menjadi sebuah pertengkaran. Berhentilah berbicara dan beristirahatlah. Waktu jeda memungkinkan kita untuk mendinginkan kepala, menyembuhkan luka-luka, dan memusatkan diri kita sendiri sebelum berusaha untuk berkomunikasi lagi !

4 SIKAP YANG HARUS DIHINDARI DALAM PERTENGKARAN
4 sikap ini harus dihindari dalam pertengkaran : Melawan, Lari, Berbohong, dan Menyerah. Dua sikap pertama umunya dilakukan oleh pria sementara dua sikap terakhir dipilih wanita ketika terlibat konflik dengan pasangannya. Keempat sikap ini tidak pernah menyelesaikan masalah, malahan akan memperkeruh masalah dan menimbulkan sakit hati di masa depan. Pertama-tama, saya akan membahas alasan mengapa kita cenderung memilih satu atau beberapa sikap ini ketika terjebak konflik dengan orang lain. Kemudian kita akan membahas dampak negatif  keempat sikap ini. 
4 Sikap yang harus dihindari

MENGAPA BEGITU PENTING MENJADI BENAR ?
Mana yang lebih penting bagi anda ? Pasangan anda atau. harga diri anda ? Saya yakin jawabannya adalah hubungan dengan pasangan kita. Itu kalau kita sedang dalam keadaan baik-baik saja. Jawabannya jelas berbeda jika saat ini kita sedang perang dengan pasangan kita. Harga dirilah yang paling penting ! Harga diri adalah soal kebenaran. Yang salah harus mengaku salah dan meminta maaf kepada yang benar ! Yeee ! Sebegitu pentingkah menjadi benar dibandingkan dengan pasangan anda ? Kadang-kadang sih ! He...he..he...
Yang pasti, kecenderungan ini bukan salah anda. Ini adalah hukum dunia. Dunia menghargai kemenangan, kebenaran, dan hasil. Dunia menghukum pecundang, kesalahan, dan kegagalan. Karena itulah sejak kecil kita diajar untuk menjadi nomer satu oleh orang tua kita. Ketika nilai-nilai kita bagus, papa memberikan hadiah, ketika nilai kita jelek, mama marah-marah. Dan ketika kita gagal mereka menghukum kita. Entah itu tidak boleh nonton tivi, maen ps, atau dipotong uang sakunya. Kegagalan adalah aib, memalukan, dan pantas dihukum. Memangnya apa salahnya kegagalan ?
Thomas Alfa Edison gagal sebanyak 1000 kali sebelum menemukan bola lampu pijar. Donald Trump bangkrut beberapa kali sebelum akhirnya menjadi multimilioner. Soichiro Honda memulainya dengan sepeda yang ditempeli mesin yang menjadi olok-olokan orang sekampungnya sebelum menciptakan sepeda motor sungguhan. Kolonel Sanders menghadapi penolakan ketika menawarkan franchise ayam gorengnya ! Albert Einsten ditakdirkan sebagai orang aneh, idiot, dan bodoh. Hellen Keller buta, Nick Vu..... tidak memiliki tangan ataupun kaki. Semua orang ini dipandang sebagai orang - orang gagal oleh dunia. Mereka raja kegagalan yang harus dihukum, dijauhi, dan disingkirkan dari masyarakat ! Tetapi, tanpa mereka, hidup kita tidak akan pernah senyaman ini. Kita berhutang kepada juara-juara kegagalan ini !
Pelajaran terbaik yang bisa kita pelajari adalah saat kita mengalami kekalahan dan kegagalan. Bukan kesuksesan ! Jadi, mengapa harus stress jika beberapa usaha kita gagal ? Mengapa malu dengan kekalahan ? Mengapa berhenti berusaha ? Sebab dunia tidak mentolelir kegagalan ! Ini salah ! Benar - benar salah ! Dunia, teman-teman kita,  orangtua kita, bahkan pasangan kita sendiri boleh mengejek kegagalan kita. Selama anda memahami bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, maka anda tidak akan pernah berhenti hingga tujuan anda tercapai !
Lima Bahasa kasihJika kebenaran lebih penting daripada sebuah hubungan, apalagi hubungan suami-istri. Maka anda melewatkan satu-satunya hal yang paling berharga di kehidupan ini ! Seiring bertambah usia, kita akan menyadari tidak ada barang-barang yang kita bawa mati kecuali ingatan-ingatan kita bersama orang-orang yang kita cintai ! Benar itu penting ? JELAS PENTING LAH ! Namun pertimbangkan lagi jika taruhannya adalah hubungan dengan pasangan anda !

4 SIKAP YANG HARUS DIJAUHI DALAM PERTENGKARAN
Pada dasarnya ada empat sikap yang diambil orang agar tidak terluka dalam pertengkaran, yakni:
  1. Melawan
  2. Lari
  3. Berbohong
  4. Menyerah
Masing-masing dari sikap ini menawarkan keuntungan jangka pendek, tapi dalam jangka panjang semuanya tidak produktif. Marilah kita membahas masing - masing sikap ini.
MELAWAN. Sikap ini kecenderungan pria. Jika percakapan tidak bersahabat dan tidak mendukung, orang - orang tertentu secara naluri mulai melawan. Mereka segera beralih ke sikap ofensif. Semboyan mereka adalah "pertahanan yang baik adalah serangan." Mereka menyerang dengan menyalahkan, menghakimi, mengecam, dan membuat pasangan tampak keliru. Mereka cenderung berteriak dan marah besar. Motif batin mereka adalah menakut-nakuti pasangan mereka supaya mencintai dan mendukung mereka. Jika pasangannya mundur, mereka menganggap telah menang, tapi sebetulnya mereka kalah.
Sikap melawanIntimidasi senantiasa memperlemah kepercayaan dalam suatu hubungan. Memaksakan kehendak untuk memperoleh apa yang dikehendaki dengan membuat orang-orang tampak keliru sudah pasti akan menggagalkan sebuah hubungan. Pasangan yang sering bertengkar lambat-laun akan kehilangan kemampuan untuk membuka diri dan lebih berperasaan halus. Wanita melindungi diri dan pria menutup rapat-rapat serta berhenti menyayangi pula. Lamba-laun mereka kehilangan kemesraan apa pun yang mereka miliki pada awalnya.

LARI. Sikap ini juga sering dilakukan oleh para laki-laki. Untuk mencegah konfrontasi, mereka mundur ke gua-gua mereka dan tak pernah muncul. Ini mirip perang dingin. Mereka tidak mau berbicara dan tak ada yang diselesaikan. Sikap pasif agresif ini tidak sama dengan beristirahat sejenak dan kemudian kembali untuk berbicara dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih penuh kasih sayang.
Mereka yang lari ini takut dengan konfrontasi dan lebih suka bersembunyi, tak mau membicarakan yang dapat menimbulkan pertengkaran. Mereka berjalan dengan sangat hati-hati dalam menjalin hubungan. Kaum wanita sering mengeluh bahwa mereka harus sangat hati-hati, tapi kaum pria pun demikian. Tindakan ini begitu dalam tertanam dalam diri pria, sehingga mereka bahkan tidak menyadari betapa sering mereka melakukannya.
Daripada bertengkar, pasangan-pasangan tertentu lebih suka mendiamkan perselisihan paham mereka. Mereka mencoba memperoleh apa yang mereka kehendaki dengan menghukum pasangan mereka dengan menahan cinta. Mereka tidak langsung melukai pasangan mereka, seperti serdadu. Sebagai gantinya, mereka melukai secara tak langsung dengan perlahan-lahan merampas cinta yang layak mereka terima. Dengan menahan cinta, pasangan kita tentu makin mengurangi apa yang diberikan pada kita.
Keuntungan jangka pendeknya adalah damai dan keselarasan, tapi apabila masalah-masalahnya tidak dibicarakan dan perasaan-perasaan tidak didengarkan, kebencian akan menumpuk. Dalam jangka panjang, mereka kehilangan kontak dengan perasaan cinta dan penuh gairah yang dulu mendekatkan mereka. Biasanya mereka melarikan diri dengan banyak bekerja, makan terlalu banyak, atau kecanduan-kecanduan lain yang mematikan perasaan-perasaan menyakitkan yang tak dapat mereka pecahkan.

Sikap BerbohongBERBOHONG. Sikap ini umumnya dilakukan oleh wanita. Agar tidak terluka dalam pertarungan, orang ini berpura-pura tidak ada masalah. Ia pura-pura tersenyum, tampak sangat menyenangkan, dan bahgia. Tapi lama-kelamaan para wanita ini jadi semakin membenci, mereka senantiasa memberi kepada pasangannya tapi tak pernah memperoleh kembali. Kebencian ini menghambat ungkapan cinta secara alami.
Mereka takut bersikap jujur mengenai perasaan-perasaan mereka, maka mereka mencoba membuat segalanya "beres, oke-oke, dan baik-baik saja." Kaum pria biasa menggunakan ungkapan-ungkapan ini, tapi bagi mereka artinya sama sekali lain. Bagi pria, ungkapan ini berarti, "ini boleh-boleh saja, sebab aku bisa menghadapinya sendirian" atau "Tak apa, aku tahu apa yang harus kulakukan" atau "Tenang saja, aku yang menanganinya, dan aku tidak membutuhkan bantuan apa pun." Berbeda dengan pria, apabila wanita menggunakan ungkapan-ungkapan ini, ini merupakan isyarat bahwa ia mencoba menghindari suatu pertengakaran atau perselesihan.
Agar tidak timbul pertengakaran, wanita kadang membohongi dirinya sendiri, yakin bahwa segalanya oke, baik-baik saja, dan tidak ada apa-apa, padahal sesungguhnya tidak demikian. Ia mengorbankan atau menyangkal keinginan-keinginan, perasaan-perasaan, dan kebutuhan-kebutuhannya untuk mencegah kemungkinan bertengkar.

MENYERAH. Sikap ini juga sering dilakukan oleh wanita. Daripada bertengkar, orang ini menyerah. Mereka akan mengaku salah dan memikul tanggungjawab terhadap apa saja yang membuat marah pasangan mereka. Dalam jangka pendek, mereka tampaknya menciptakan hubungan yang amat mendukung dan penuh cinta, tapi pada akhirnya mereka kehilangan diri sendiri.
Sikap menyerahUntuk menyenangkan pasangan mereka, orang-orang ini secara naluri merasakan keinginan - keinginan pasangan mereka, dan kemudian menyesuaikan diri mereka sendiri agar menyenangkan. Akhirnya mereka benci karena menyerahkan diri sendiri demi cinta.
Setiap bentuk penolakan sangat menyakitkan, sebab mereka telah menolak diri sendiri dengan begitu hebat. Mereka berusaha mendhindari penolakan dengan cara apa pun dan ingin dicintai oleh semua orang. Dalam proses ini mereka mengorbankan keberadaan mereka. Dalam jangka panjang, sikap ini akan menyebabkan depresi, tertekan, dan matinya rasa cinta yang alami.

KESIMPULAN
Mungkin andapun mengambil salah satu sikap di atas, atau beberapa sikap sekaligus. Orang umumnya bergerak dari satu sikap ke sikap yang lain. Semua strategi di atas bertujuan untuk melindungi diri kita sendiri agar jangan terluka. Sayangnya, strategi itu tidak berhasil. Yang berhasil adalah mengenali pertengkaran dan berhenti. Luangkan waktu untuk meredakan ketegangan, kemudian datang kembali dan berbicara. Berlatihlah berkomunikasi dengan pengertian serta rasa hormat yang lebih besar terhadap pasangan anda. Lambat-laun anda akan belajar mencegah pertengkaran dan perdebatan.

3 ALASAN PRIA BELUM MAU MENIKAHI ANDA !

Berapa lama anda sudah berpacaran ? Sebulan....setahun....bertahun-tahun ? Atau anda sudah lupa ? Saya yakin, jika umur anda sudah cukup, pemikiran tentang menikah setidak-tidaknya muncul dalam benak anda ! Mengapa pacar saya belum menikahi saya ? Ini cinta monyet atau cinta beneran ? Kok saya tidak dinikahi setelah bertahun-tahun dipacari ? Tulisan ini saya persembahkan kepada kaum wanita, supaya anda bisa memahami mengapa para pria belum atau tidak mau menikahi anda ! Tulisan ini "gak mbujuki" anda karena ditulis oleh seorang pria...he...he...he... ini pemikiran para pria, termasuk saya !
Pria Tidak Mau Menikah Wanita

TIGA ALASAN PRIA BELUM MAU MENIKAH: "Apa-Siapa-Berapa"

Tak ada pernyataan yang lebih benar: Pria itu simpel. Camkan hal ini terlebih dulu dalam benak anda, agar semua hal yang anda pelajari tentang kami dalam buku ini akan menancap dalam otak anda. Setelah mulai meresapinya, anda akan memahami beberapa kebenaran hakiki sebagai berikut: yaitu: pria digerakkan oleh siapa dirinya, apa yang mereka kerjakan, dan berapa banyak yang mereka hasilkan. Tak peduli apakah dia seorang pejabat atau penjahat, atau keduanya, apa yang dilakukannya ditentukan oleh kedudukannnya (siapa dirinya), apa yang dia lakukan sehingga mendapat kedudukan itu (apa pekerjaannya), dan hasil yang diperoleh atas usahanya (berapa penghasilannya). Ketiga hal itulah yang membentuk DNA dasar lelaki – yang merupakan tiga pencapaian agar lelaki merasa telah memenuh takdirnya sebagai lelaki. Dan sebelum mencapai ketiga hal itu, pria yang anda kencani, pacari, atau nikahi tidak akan punya waktu untuk fokus pada diri anda. Coba pikirkan ini: sejak seorang bayi lelaki lahir ke dunia, hal pertama yang mulai dilakukan orang – orang di sekitarnya adalah mengajarkan hal – hal yang harus dilakukannya untuk menjadi seorang lelaki sejati. Dia diajari untuk tegar dan kuat – dengan berkelahi, memanjat, bangkit ketika terjatuh tanpa menangis, dan melawan orang yang berani memaksa. Dia diajari untuk bekerja keras – mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, mengeluarkan barang belanjaan dari mobil, membuang sampah, menyapu halaman, memotong rumput, dan ketika sudah cukup dewasa, dia harus mencari pekerjaan. Dia diajari untuk menjadi pelindung – menjaga ibu dan adik-adiknya, menjaga rumah dan harta keluarga. Dan yang paling utama, dia dipersiapkan untuk menjunjung tinggi nama keluarga dengan menjadi “seseorang” supaya semua orang tahu persis siapa dia, apa pekerjaannya, dan berapa banyak yang dia hasilkan. Semua itu diajarkan dalam mencapai satu hal: menjadi laki-laki sejati.
Kodrat atau takdir laki-lakiPerjalanan mengejar takdir sebagai lelaki sejati tidak berhenti ketika si bocah telah tumbuh dewasa. Justru, beban tugas itu menjadi berlipat ganda. Fokus hidupnya (siapa dirinya, apa pekerjaannya, dan berapa penghasilannya) tak pernah berubah dan akan selalu terjaga hingga dia merasa telah mencapai misinya. Sebelum pria meraih semua itu, wanita sekedar mengisi celah – celah dalam hidupnya. Dia belum berpikir untuk hidup menetap, mempunyai anak, atau membangun rumah tangga dengan seseorang sebelum tiga hal itu mencapai keselarasan. Maksud saya, dia tidak harus mencapai semuanya, tetapi setidaknya dia telah berada di jalur yang benar untuk meraihnya.
Inilah yang menggerakkan setiap laki-laki, apakah dia seorang atlet bulu tangkis atau pemain sepak bola, apakah dia pemimpin perusahaan yang masuk Fortune 500 atau pengawas di alfamart setempat, apakah dia bos preman pasar atau pimpinan mafia berjas hitam. Kode dalam DNA spesies laki-laki menetapkan bahwa kami adalah pemenuh kebutuhan dan pelindung keluarga, dan semua yang kami lakukan ditujukan untuk memastikan bahwa kami mempu mewujudkan kedua hal itu. Jika seorang pria mampu memberikan tempat berlindung, dia mampu melindungi keluarganya dari cuaca di luar sana; jika dia mampu membelikan sepasang sepatu olahraga untuk anak-anaknya, dia akan tenang melepas si anak berangkat ke sekolah dengan perasaan optimis dan penuh semangat; jika mampu membelkan sekerat daging di pasar, dia akan merasa tentram karena telah memberi makan keluarganya. Hanya itu yang diinginkan seorang pria; jika kurang dari itu, dia tidak akan merasa menjadi laki – laki sejati.
Lebih dari itu, kami ingin menjadi nomor satu. Kami ingin menjadi yang terbaik. Kami ingin menjadi orang yang memegang kendali. Kami paham bahwa kami tak mungkin menjadi pemimpin di segala situasi, tetapi di suatu tempat tertentu dalam hidup kami, kami ingin menjadi panutan semua orang karena itu sangat berarti bagi kami. Kami ingin punya hak untuk mengatakan, “Akulah si nomer satu.” Wanita tak terlalu ambil pusing dengan hal ini. Tapi bagi kami kamu lelaki? Itu adalah segalanya. Setelah sukses mencapainya, penting bagi kami untuk menunjukkan keberhasilan yang menjadikan kami nomor satu. Kami harus bisa menunjukkan kesuksesan kami, dan wanita harus bisa melihatnya – kalo tidak, buat apa menjadi nomor satu?
Penting bagi anda untuk mengetahui semua ini karena anda harus memahami motivasi pria – mengapa dia tidak ada di rumah, mengapa dia menghabiskan waktu untuk bekerja, mengapa dia menjaga uangnya seperti itu. Karena di dunia ini, dia dinilai oleh lelaki lain, berdasarkan siapa dirinya, apa pekerjaannya, dan berapa banyak yang dia hasilkan. Semua itu mempengaruhi suasana hatinya. Jika anda tahu dia tidak berada pada tempat yang diinginkannya, atau tidak berada di jalur menuju tempat yang diinginkannya, suasana hati yang murung saat tiba di rumah, akan lebih masuk akal. Kondisi mentalnya yang bosan dan kelelahan menjadi jelas bagi anda. Sungguh, ini berkaitan dengan tiga hal yang menggerakannya.
Jika ini yang berkecamuk dalam benaknya, dan belum merasa “sreg” dengan siapa dirinya, pekerjaannya, dan penghasilannya, dia tidak dapat mencurahkan waktu dan perhatiannya untuk anda. Ini sama artinya, anda belum benar-benar memiliki pria seperti yang anda dambakan. Dia tidak dapat meluangkan waktu untuk bercakap-cakap dengan anda, atau berkhayal tentang pernikahan dan keluarga, apabila otaknya bekerja keras memikirkan bagaimana mencari uang, bagaimana memperoleh posisi yang lebih baik, dan bagaimana menjadi lelaki yang diinginkannya untuk anda.
Pria Mapan baru mau menikah
Menurut pengalaman saya, kenyataan ini tidak selalu bisa dipahami oleh sebagian besar wanita. Sebagian besar dari anda menganggap, jika seorang pria mencintai anda, anda berdua dapat mengejar impian bersama-sama. Stabilitas penting buat anda, tetapi anda cenderung ingin membangun fondasi hubungan kalian bersama-ama, tak peduli bagaimana posisi pasangan anda dalam hidupnya. Sikap anda memang sangat mulia, tetapi sungguh, bukan seperti itu cara kerja lelaki. Matanya akan tetap tertuju pada “hadiah utama”, dan itu bukan berarti anda, jika dia merasa belum mencapai tujuan yang didambakannya dalam hidup. Mustahil bagi kami untuk memusatkan perhatian pada dua hal sekaligus – kami tidak sehebat itu. Maaf.
KESIMPULAN
Pria belum atau tidak mau menikahi anda bukan karena tidak mencintai anda. Ingatlah hal ini baik-baik. Sebagai wanita, anda mempunyai kecenderungan dan indra keenam untuk mengetahui "sesuatu" yang tidak beres. Insting kewanitaan anda seringkali benar namun tidak berarti harus 100% benar. Ujilah cinta pasangan anda dengan 3 Tanda Cinta Pria kepada anda yang sudah saya tulis beberapa waktu lalu.
Sebelum pria mendapatkan tiga hal ini, maka dia tidak atau belum berpikir untuk menikahi anda:
  1. Menemukan jati dirinya
  2. Pekerjaan yang sesuai dengan minatnya
  3. Hasil atau Pendapatan yang bisa mencukupi diri dan keluarganya
Tidak ada yang bisa anda lakukan selain memberikan dukungan dan bersikap sabar terhadap sifat dasar pria ini. Semoga menjawab pergumulan hati anda !

 ========================================================================

SOLUSI, KETIKA PRIA MENJAUH DAN MENARIK DIRI

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari Tentang Cinta Pria Kepada Wanita. Banyak teman yang bertanya apa yang harus dilakukan ketika pria menjauh atau menarik diri ? "Tidak adakah yang bisa kami lakukan Pak Wapan ?"
Sebenarnya, sejujurnya, dan sebagai seorang laki-laki yang berpacaran selama 4 tahun dan menikah selama 3 tahun, jawaban saya atas pertanyaan ini adalah, " TIDAK ADA! Tinggalkan saya sendiri ! "
Why ?? Mengapa ? Wes.....baca lagi sampe bawah ! ^ -^'
Siklus Cinta Pria

LEBIH DALAM TENTANG SIKLUS CINTA PRIA
Pada dasarnya ada dua jenis siklus cinta pria kepada wanita :
  1. Pria yang tidak bisa menarik diri
  2. Pria yang tidak bisa mendekat kembali
Bila pria merasa dihukum karena menarik diri, ia jadi takut kehilangan cinta istrinya saat ia menarik diri. Ia mulai merasa tak layak mendapat cinta istrinya bila ia menarik diri. Ia jadi takut berusaha memperoleh cinta istrinya lagi, karena ia merasa tak layak; pria menganggap dirinya akan ditolak. Rasa takut akan penolakan ini mencegahnya untuk muncul kembali dari perjalanannya ke gua itu.
Siklus alamiah ini mungkin terhambat sejak masa kanak-kanaknya. Ia barangkali merasa takut menarik diri karena menyaksikan ketidaksetujuan ibunya terhadap sikap mengambil jarak secara emosional yang dilakukan ayahnya. Pria semacam ini mungkin tidak tahu bahwa ia perlu waktu untuk menyendiri. Ia secara tak sadar menciptakan alasan-alasan untuk membenarkan penarikan dirinya.
Pria semacam ini umumnya mengembangkan segi kewanitaannya, dengan menekan sebagian kemampuan kepriaannya. Ia menjadi pria yang peka. Ia berusaha keras untuk menyenangkan dan mencintai, tapi kehilangan bagian maskulin dirinya pada proses itu. Ia merasa bersalah kalau menarik diri. Tanpa mengetahui apa yang terjadi, ia kehilangan hasrat, kemampuan, dan nafsunya; ia menjadi pasif atau terlampau bergantung.
Ia jadi takut menyendiri atau masuk ke guanya. Ia berpikir bahwa ia tak suka menyendiri karena jau di lubuk hatinya ia khawatir kehilangan cinta. Semasa kanak-kanak ia telah mengalami bagaimana ibunya menolak ayahnya atau secara langsung menolak dirinya.
Sebagian besar pria tidak mempunyai masalah dalam menarik diri. Sebaliknya masalah akan muncul ketika dia akan datang kembali dan membuka hati. Jauh di lubuk hatinya ia takut tak pantas menerima cinta. Ia khawatir kalau terlalu mendekat dan terlampau banyak menyayangi. Ia tak bisa membayangkan sambutan baik yang akan diterimanya seandainya ia mendekat. Baik pria feminim atau pria sejati kehilangan bayangan atau pengalaman positif mengenai daur kemesraan alami mereka.
Siklus cinta pria ini perlu dipahami oleh kaum wanita maupun oleh pria sendiri. Sejumlah pria merasa bersalah kalau meluangkan waktu di gua-gua mereka, atau mereka bingung ketika ingin menarik diri dan kemudian kembali lagi. Mereka secara keliru menganggap ada yang tidak beres dengan diri mereka. Mengetahui rahasia – rahasia tentang pria ini dapat memberikan kelegaan besar bagi kaum pria maupun wanita.

KETIKA PRIA MENDEKAT KEMBALI
Cinta Pria seperti karet gelang yang hanya mulur sejauh mereka dapat mengerut kembali. Ketika karet tersebut merenggang sampai batas maksimalnya, maka tidak ada lagi yang dapat dlakukan kecuali mengerut kembali. Dan saat mengerut kembali, karet itu mempunyai banyak tenaga dan kekuatan. Demikian pula pria anda.
Ketika Pria mendekat kembaliSaat ia telah merengang sejauh-jauhnya, ia akan kembali dengan banyak kekuatan dan tenaga. Seluruh sikapnya mulai berubah. Pasangan anda yang tampaknya tidak menaruh perhatian atau tidak berminat kepada anda tiba-tiba tak dapat hidup tanpa anda. Kini ia kembali merasakan kebutuhan akan keakraban. Kekuatannya pulih kembali, karena hasratnya untuk mencintai dan dicintai telah muncul kembali.
Hal ini benar-benar membingungkan wanita, sebab jika dirinya menarik diri, ia membutuhkan waktu untuk pengenalan kembali. Sekalipun dia adalah suaminya selama bertahun-tahun. Wanita bukan pria ! Pria bisa menjauh dan kemudian mendekat kembali dengan intenitas keromantisan yang sama, sedangkan wanita harus mulai dari titik awal lagi. Kecenderungannya adalah mencurigai keinginan mendadak si pria akan keakraban dan menjauhinya.
Kaum pria juga harus mengetahui perbedaan ini. Saat pria mendekat lagi, sebelum si wanita dapat terbuka lagi kepadanya, umumnya ia ingin dan membutuhkan waktu serta pembicaraan untuk menyambungkan diri kembali. Proses ini dapat lebih mudah apabila pria memahami bahwa wanita mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kembali tingkat keakraban yang sama, terutama bila ia merasa sakit hati sewaktu sang pria menarik diri. Tanpa memahami perbedaan – perbedaan ini, pria bisa tak sabar, sebab ia dapat melanjutkan kehangatan pada intensitas sewaktu ia menarik diri, sementara wanita tidak.
Bagi banyak wanita, pria cenderung menarik diri tepat saat wanita ingin bicara dan menjadi lebih dekat. Ini terjadi karena dua alasan :
  1. Wanita secara tak sadar dapat merasakan saat pria sedang menarik diri. Dan tepat pada saat-saat itulah ia akan berusaha memulihkan kembali hubungan erat mereka dan mengatakan, “Mari kita bicara.” Jika si pria terus menarik diri, wanita secara keliru menyimpulkan bahwa pria itu tidak ingin bicara atau tidak menyayanginya
  2. Ketika wanita membuka hati dan menyampaikan perasaan-perasaannya yang lebih dalam dan lebih hangat, itu bisa memicu kebutuhan pria untuk menarik diri. Pria hanya dapat menampung kemesraan hingga tahap tertentu, lalu tandanya berbunyi, yang mengatakan sudah saatnya mencari keseimbangan dengan menarik diri. Pada saat-saat paling mesra, pria dapat secara mendadak dan otomatis merasa perlu mandiri dan menyendiri.

YANG HARUS DILAKUKAN WANITA KETIKA PRIA MENJAUH
Bila pria sedang menarik diri, berarti ini bukan saatnya berbicara atau mencoba mendekat. Biarkan ia menjauh. Jangan mengejarnya dan jangan menghukumnya karena menarik diri. Dengan membiarkan dia masuk ke dalam guanya, maka anda memberinya kesempatan untuk menemukan dirinya kembali. Cara pria mencintai adalah dengan merasakan kehilangan orang yang dicintainya, sebab pria dari Mars dan wanita dari Venus. Keduanya berbicara dengan bahasa yang berbeda dan memiliki nilai yang berbeda pula.
Yang harus anda lakukan adalah melakukan hal-hal menyenangkan tanpa pasangan anda. Hal-hal yang ingin anda lakukan tetapi tidak bisa, misalnya jalan-jalan ke Mall bersama teman lama anda, makan makanan kesukaan anda, nonton film, pergi ke spa, atau bersantai di rumah saja. Selama pria menarik diri, memang tidak ada yang bisa anda lakukan selain membiarkan dirinya merengang sampai batas maksimalnya. Sebaliknya, ada banyak hal yang bisa anda lakukan ketika pria mendekat kembali !

Mulai berbicara dengan priaMulailah berbicara, jangan mengharapkan pria untuk mengawali pembicaraan. Untuk mengawali pembicaraan, wanitalah yang perlu lebih dulu berbagi perasaan, meski pasangannya hanya bicara sedikit. Setelah merasa dihargai karena mau mendengarkan, lambat-laun pria akan bicara lebih banyak.
Pria dapat sangat terbuka untuk berbicara dengan wanita, meski mulanya ia tidak mengatakan apa-apa. Tapi wanita tidak tahu bahwa orang Mars harus mempunyai alasan untuk bicara. Mereka tidak bicara sekedar untuk “berbagi perasaan.” Setelah wanita berbicara sebentar, pria akan mulai membuka hati dan berbagi perasaan dengan apa yang baru saja disampaikan si wanita.
Misalnya, bila anda bicara mengenai kesulitan-kesulitan hari itu, pasangan anda mungkin akan bicara juga tentang kesulitannya hari itu. Apabila anda berbicara mengenai perasaan-perasaan anda tentang rekan kerja, pasangan anda barangkali akan menanggapi dengan bicara tentang hal yang sama. Sewaktu anda membuka hati dan pria tidak merasa disalahkan atau ditean, lambat-laun ia akan mulai membuka hati pula.
Setelah wanita menyampaikan pikiran-pikirannya, pria otomatis termotivasi untuk bicara. Tapi bila pria merasa dituntut untuk bicara, pikirannya jadi kosong. Ia tak tahu harus mengatakan apa. Walau seandainya ada yang ingin dikatakannya, ia akan bungkam karena merasakan tuntutan wanita itu.
Sulit bagi pria bila wanita menuntut agar ia bicara. Wanita secara tak sadar menghilangkan semangat pria dengan menginterogasinya. Terutama saat tidak merasa perlu bicara. Wanita secara keliru menganggap pria “perlu bicara” dan karena itu “seharusnya bicara.” Ia lupa bahwa pria berasal dari Mars dan tidak merasakan kebutuhan untuk banyak bicara.
Wanita bahkan merasa kalau pria tidak bicara, berarti pria itu tidak mencintainya. Menolak pria karena tidak bicara akan membuat si pria benar-benar tak mau bicara. Pria perlu merasa diterima apa adanya, lalu lambat-laun ia akan membuka hatinya. Ia tidak merasa diterima bila wanita menginginkannya bicara lebih banyak atau tak senang kalau ia menarik diri. Pria perlu dihargai karena mendengarkan, kemudian lambat-laun ia akan bicara lebih banyak

Menghargai PriaSemakin anda mencoba memaksa pria agar mau bicara, semakin keras pria menentangnya. Memaksa pria secara langsung untuk berbicara bukanlah pendekatan yang baik, terutama bila ia sedang menarik diri. Bila anda menginginkan lebih banyak percakapan, mulailah dengan lebih banyak pembicaraan dengannya. Tapi dengan kesadaran yang matang, bukan saja siap menerima tapi juga menyadari bahwa kadang-kadang pria siap sedia mendengarkan dan kadang-kadang secara naluri menarik diri.
Tunjukkan penghargaan atas kesediaannya mendengarkan. Misalnya anda dapat berkata, “Say, maukah kanda mendengarkanku sebentar ? Aku bekerja keras hari ini dan ingin bercerita tentang itu. Sesudahnya aku pasti merasa lebih plong.” Setelah itu anda dapat melanjutkan dengan, “Thank’s darling, you are the best husband in the world.” Pujian ini akan mendorong pria untuk semakin mendengarkan (kapan mantan pacarku bisa seperti ini yaa.. ^-^’)

KESIMPULAN
Ketika pria mendekat kembali, belajarlah untuk memulai pembicaraan dan tidak menuntut agar dia berbicara. Melainkan meminta pria anda sungguh-sungguh mendengarkannya. Belajarlah untuk membuka hati dan berbagi perasaan, TANPA menuntut agar dia melakukan hal yang sama. Yakinlah bahwa pria lambat-laun akan membuka hatinya lebih banyak apabila ia merasa diterima, dan akan mendengarkan perasaan-perasaan anda.
Jangan menghukum atau memburu pasangan anda ketika ia ingin menjauh. Pahami bahwa kadang-kadang perasaan mesra anda bisa membuat dirinya ingin menarik diri, sementara pada saat – saat lain (ketika pria dalam perjalanan kembali) pasangan anda mampu mendengarkan perasaan-perasaan terdalam anda.
Semoga bisa membantu menjawab pertanyaan anda mengenai apa yang harus dilakukan ketika pria menjauh atau menarik diri !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar