3 Kesalahan Fatal Wanita Terhadap Pria
Perilaku
wanita yang salah di depan pria sering kali berdampak pada kehidupan
cintanya. Tak jarang kesalahan fatal itu membuat sang wanita dihindari
lawan jenisnya. Ini dia perilaku-perilaku yang harus dihindari.
Posesif berlebihanSelalu
minta laporan kegiatan pasangan atau calon pasangan tiap saat, lengkap
dengan keterangan tempat serta orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika
laporan lewat pesan singkat tidak dilakukan, maka Anda tak ragu untuk
menelepon berkali-kali walau pasangan sedang berada di lingkungan
kerjanya. Memeriksa ponsel dan jejaring sosial pasangan adalah hobi
Anda. Tak jarang Anda menelepon atau mengirim pesan singkat pada rekan
wanita pasangan dan mengancam mereka agar tak mendekati kekasih Anda.
Perilaku cemburu berlebihan ini dapat dipastikan akan membuat pasangan atau calon pasangan Anda menjauh dan menghindar.
Terlalu 'gampangan'Anda
bersedia pulang tengah malam di kencan pertama. Esoknya Anda telah
menyatakan cinta, dan seterusnya. Ada pepatah “Semakin mudah didapat,
maka semakin mudah juga melepaskannya”. Jangan sampai pria menganggap
Anda “murah”. Lebih baik berstatus jomblo ketimbang mengobral diri kan?
BerselingkuhBerselingkuh
bukanlah sebuah prestasi. Selingkuh juga bukan pertanda bahwa Anda
wanita hebat yang bisa menggaet pria manapun. Mengkhianati kepercayaan
pasangan justru menunjukkan betapa “murahnya” Anda. Anda tak lagi bisa
menjaga kehormatan diri juga pasangan. Sekali Anda berselingkuh, maka
cap wanita gampangan akan melekat di diri Anda.
========================================================================
Pernahkah
Anda mengalami dilema saat menerima undangan pernikahan dari mantan
kekasih. Apakah Anda perlu datang ke pesta tersebut atau lebih baik
menghindar?
Ada beberapa pertimbangan yang harus Anda lakukan sebelum memutuskan jawaban dari pertanyaan di atas. Ini dia!
Bagaimana cerita perpisahan AndaTak
semua hubungan berjalan mulus. Kadang bisa berakhir baik, namun ada
pula yang justru diakhiri dengan amarah serta dendam. Coba ingat-ingat
bagaimana bentuk hubungan Anda dengan mantan terakhir kali bertemu. Jika
Anda merasa masih banyak emosi atau amarah yang terpendam, sebaiknya
tak perlu datang, ketimbang kemungkinan “drama” yang bisa Anda lakoni di
pesta tersebut. Tapi jika hubungan Anda dan mantan layaknya teman, tak
ada alasan bagi Anda untuk tidak datang.
Pertimbangkan lingkungan sosialTerkadang
ketidakhadiran Anda juga memiliki akibat lain. Misalnya menjadi bahan
pembicaraan lingkungan sosial. Jika tak ingin datang, pastikan
lingkungan sosial Anda dan pasangan tidak akan mengembangkan rumor atau
berpendapat negatif.
Pertimbangkan perasaan pasanganWalau
Anda dan mantan tak memiliki masalah apa-apa, tapi jangan lupa juga
untuk meminta pendapat pasangan. Jika datang ke pernikahan mantan hanya
akan membuat pasangan Anda terluka, sebaiknya tak perlu dilakukan. Lebih
baik Anda fokus ke hubungan yang tengah dijalani, ketimbang masa lalu.
Pertimbangkan tujuanCobalah
jujur pada diri sendiri: apa yang menjadi motivasi Anda saat hadir ke
pernikahan mantan kekasih. Jika tujuan Anda murni bersilaturahmi dan
reuni dengan teman, tentu tak ada salahnya. Tapi jika tersimpan
keinginan membuat mantan menyesal telah meninggalkan Anda, atau membuat
calon istri mantan terintimidasi dengan kecantikan Anda, lebih baik
jangan datang. Hal ini membuktikan masih ada emosi terpendam dalam diri.
Jangan sampai keegoisan Anda menghancurkan kebahagiaan orang lain.
=========================================================================
KASIH SEBAGAI JAWABAN
Kasih adalah jawaban atas semua permasalahan percintaan yang anda alami. Ini adalah keyakinan Dr. Gary Chapman yang menulis
buku Lima Bahasa Kasih dan juga
buku Kasih Sebagai Jawaban.
Kali ini saya akan memfokuskan pada buku kedua. Masalah - masalah apa
saja yang bisa diselesaikan dengan cinta dan bagaimana kekuatan cinta
menyelesaikan segala persoalan tadi ? Dan yang paling penting, apakah
kasus saya termasuk di dalamnya ?
KETIKA KITA TELAH SALAH MEMILIH
Semua orang benci dengan kesalahan dan berusaha untuk lari dari
masalah. Ironisnya, ketika menyangkut cinta justru kita berlari
mendekati masalah. Saya jadi teringat kata-kata seorang hamba Tuhan :
"Buka mata lebar - lebar sebelum menikah. Dan tutup mata rapat-rapat setelah menikah."
Tapi, nyatanya kita menutup mata rapat-rapat waktu berpacaran
dan terkejut bukan main setelah menikah. Cinta memang buta dan
membutakan siapa yang terjatuh di dalamnya. Itulah kekuatan cinta,
terserah mau dibilang positif atau negatif. Cinta bisa mengangkat
seseorang ke awan sekaligus membanting ke dasar laut yang paling dalam.
Masalah akan muncul setelah kita tinggal serumah ! Ketika jalan
mundur telah tertutup ! Ketika kita salah memilih, bukan surga yang
kita dapatkan melainkan neraka. Seumur hidup pula !
Beberapa mengetahui pasangannya pecandu obat-obatan
sesaat setelah masa bulan madu. Sebagian tinggal serumah dengan
pasangan yang suka melakukan KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga).
Sebagian lagi baru mengetahui setelah beberapa tahun menikah kalo
pasangannya ternyata berselingkuh. Sisanya pecandu minuman keras,
ringan tangan, dan pengangguran. Dan saya yakin masih ada banyak masalah
dalam berbagai bentuknya yang membuat kita menyesal telah menikah !
Bisakah
hal ini dihindari ? Ingat, buka mata lebar-lebar saat berpacaran !
Inilah satu-satunya cara menghindari semua masalah di masa depan.
Looooh.... saya wes kadung pak Wapan ? Gimana ini ?
Adakah solusi untuk masalah saya ?
Saya sumpek pak, hidup segan mati pun enggan ! Pasangan saya tidak
bertanggungjawab dan tidak berguna ! Padahal dulu waktu pacaran dia
adalah calon pasangan yang paling sempurna yang pernah saya kenal !
Mengapa bisa begini pak ? Tolongin saya dong pak.... kasih saran apa
saja, saya akan melakukannya karena saya sudah putus asa !
Waduh... saya coba yaaa, semoga inspirasi yang saya dapatkan dari membaca
buku Kasih Sebagai Jawaban karangan Gary Chapman bisa membantu menyelesaikan masalah yang anda hadapi !
MITOS – MITOS DALAM HUBUNGAN
Perhatikan empat pernyataan berikut ini. Mana di antaranya yang benar ?
- Pikiran saya ditentukan oleh lingkungan saya
- Orang tidak bias berubah
- Apabila perkawinan anda tidak bahagia, hanya ada dua
pilihan : pertama terima nasib dan hidup sengsara atau alterinatif
kedua: keluar dari perkawinan (bercerai).
- Beberapa situasi benar-benar tidak memiliki jalan keluar
Jika anda banyak menjawab benar atas pernyataan tersebut,
teruskan membacanya. Sesungguhnya keempat pernyataan itu salah dan
merupakan mitos yang biasa dipercaya orang. Kehidupan yang sebenarnya
berarti bertanggungjawab penuh atas pikiran, perasaan, dan tindakan
saya sendiri. Sebaliknya, mereka yang percaya salah satu dari keempat
mitos itu akan bertindak selaras dengannya, sehingga tindakan mereka
menjadi bagian dari permasalahan ketimbang merupakan bagian dari suatu
penyelesaian. Mari kita lihat keempat mitos itu lebih seksama.
MITOS 1 : Pikiran saya ditentukan oleh lingkungan saya.
Pandangan yang umum saat ini adalah bahwa kita merupakan korban dari
lingkungan kita. Pandangan ini diungkapkan dalam pernyataan berikut
ini. SEandainya saya dibesarkan dalam keluarga yang penuh cinta kasih
dan memberikan dukungan, saya akan menjadi orang yang selalu mendukung
dan penuh kasih. Jikalau saya dibesarkan dalam keluarga yang
disungsional, maka nasib menentukan saya akan gagal dalam membina
hubungan. Jika saya menikah dengan suami yang pemabuk, saya akan hidup
sengsara. Keadaan emosional saya ditentukan oleh tindakan suami saya.
Jenis pendekatan dalam hidup seperti ini membuat seseorang
menjadi tidak berdaya dalam lingkungan yang buruk. Hal itu disertai
pula oleh perasaan ketakberdayaan dan serinkali mengarah pada depresi.
Dalam perkawinan yang bermasalah, mentalitas menjadi korban ini membuat
pasangan mengambil kesimpulan bahwa “Hidup saya tidak bahagia dan
satu-satunya harapan adalah kematian pasangan saya atau perceraian.”
Saya yakin kisah hidup Viktor Frankl ini akan memberikan pemahaman yang
baru tentang pilihan berpikir.
Frankl adalah seorang determinist yang dibesarkan dalam tradisi psikologi Freud, yang mendalilkan bahwa apapun
yang terjadi pada diri anda sewaktu masih kanak-kanak akan membentuk karakter dan kepribadian anda dan
pada hakikatnya mengatur seluruh kehidupan anda. Batas dan parameter
dari kehidupan anda sudah ditentukan, dan , pada dasarnya anda tidak
dapat berbuat banyak.
Viktor Frankl juga seorang psikolog dan seorang Yahudi. Ia
dipenjara dalam kamp maut Nazi Jerman dimana ia mengalami hal-hal yang
begitu menjijikan bagi tata susila kita sampai-sampai kitapun jijik
untuk sekedar menceritakannya.
Orangtuanya, saudara laki-lakinya, dan juga istrinya meninggal
di kamp tersebut atau dikirim ke kamar gas. Selain seorang saudara
perempuannya, seluruh keluarga Frankl binasa. Frankl sendiri menderita
siksaan dan penghinaa yang tak terkira banyaknya, tidak pernah tahu
dari hari ke hari apakah ia akhirnya akan berakhir di kamar gas atau
apakah ia akan berada di antara mereka yang “selamat” yang akan
menyingkirkan mayat-mayat atau menyerok keluar abu mereka yang sudah
menemui ajal.
Suatu hari, telanjang dan sendirian dalam sebuah kamar yang
sempit, ia mulai sada akan apa yang belakangan ia sebut “puncak
keebasan manusia” – kebebasan yang tidak dapat direnggut oleh Nazi yang
menagkapnya. Mereka dapat mengendalikan seluruh lingkungannya, mereka
dapat berbuat apapun yang mereka kehendaki pada tubuhnya, tetapi Viktor
Frnkl sendiri adalah orang yang secara sadar dapat memandang sebagai
seorang pengamat setiap keterlibatan dirinya sendiri. Identitas dasar
dirinya tetap utuh.
Ia dapat memutuskan pada dirinya bagaimana semua ini akan mempengaruhinya.
Di antara apa yang terjadi pada dirinya, atau stimulus, dan respon
terhadap stimulus tersebut, terdapat kebebasan atau kekuatan untuk
memilih respon tertentu.
Di tengah pengalamannya ini, Frankl kemudian memproyeksikan
dirinya pada keadaan-keadaan yang berbeda, misalnya sedang memberikan
kuliah pada para mahasiswanya sesudah ia dilepaskan dari kamp maut
tersebut. Di dalam benaknya, ia akan menggambarkan dirinya berada di
dalam kelas dan memberi pelajaran yang sedang ia pelajari selama
menjalani siksaan.
Melalui serangkaian disiplin seperti ini – mental. emosional,
dan moril, terutama menggunakan ingatan dan imajinasi – ia melatih
embrio kebebasan yang lebih besar daripada orang-orang Nazi yang
menangkapnya. Mereka memiliki kemerdekaan yang lebih besar, lebih
banyak pilihan pada lingkungan mereka; tetapi ia memiliki lebih banyak
kebebasan, kekuatan batin yang lebih besar untuk melatih pilihannya. Ia
menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya, bahkan bagi
beberapa sipir penjara. Ia menolong orang lain menemukan arti
penderitaan dan martabat mereka dalam keberadaan mereka di penjara.
MITOS 2 : Orang tidak bisa berubah.
Mitos ini menekankan bahwa setelah seseorang menjadi dewasa, ciri
kepribadian dan pola perilakunya terwujud secara nata. Mereka yang
percaya akan mitos ini memberikan penalrannya bahwa jika pasangan
mereka secara seksual aktif dengan berbagai pasangan sebelum pernikahan
dan setelah menikah selalu bersikap tidak setia, maka meraka sudah
terbiasa dengan perilaku demikian dan tidak bisa berubah. Jika psangan
tidak bertanggungjawab dalam urusan keuangan selam lima belas tahun
pertama pernikahannya, maka dianggap bahwa ia akan selalu tidak
bertanggungjawab atas masalah keuangan. Jika pasangan anda suka
berkata-kata kasar selama sepuluh tahun, maka anda berkesimpulan bahwa
dia akan bersikap kasar selama hidupnya.
MITOS 3 : Pilihannya hanya terima nasib dan hidup sengsara atau keluar dengan bercerai.
Mitos ini membatasi cakrawala seseorang mempunyai dua alternatif yang
sama buruknya. Sekali pilihan dibuat antara kedua alternatif tersebut,
individu itu menjadi tawanan dari pilihannya sendiri. Beribu orang
hidup dalam penjara buatan sendiri ini karena mereka percaya akan mitos
tentang pilihan yang terbatas.
MITOS 4 : Beberapa situasi benar-benar tidak memiliki jalan keluar. Mitos ini biasanya digabungkan dengan mitos
Corollary :... dan situasi saya adalah salah satu darinya.” Orang yang menerima mitos ini memberikan alasan : “
Mungkin
ada harapan bagi orang lain, tetapi hubungan kami benar-benar gawat.
Hal itu telah berlangsung lama, sakit hatinya terlalu dalam, dan
kehancuran tidak bisa dipulihkan lagi. Tidak ada harapan.” Pemikiran seperti ini menimbulkan depresi dan kadang – kadang membuat orang bunuh diri.
KASIH SEBAGAI JAWABAN
Cinta merupakan senjata yang paling ampuh yang baik bukan hanya
di dunia melainkan juga dalam hubungan yang sedang bermasalah. Ketika
kita memilih untuk bersikap terbuka dengan sikap dan perbuatan yang
penuh kasih terhadap pasangan kita walaupun seringkali gagal di masa
lalu, kita akan menciptakan suasana dimana konflik bisa dipecahkan dan
kesalahan bisa diakui serta perkawinan bisa diselamatkan. Hidup dalam
kenyataan menyatakan “Saya akan memilih jalan cinta kasih karena
kemungkinannya jauh lebih besar ketimbang jalan kebencian.”
Martin Luther King Jr.
Mengatakan, “ Saya memutuskan untuk tetap konsisten dengan cinta
karena kebencian sungguh merupakan beban yang terlalu berat untuk
ditanggung.” Jika kita tidak memilih mencintai orang lebih daripada yang
patut diterimanya, maka tidak seorangpun akan pernah mengungkapkan
cinta.
Senjata ampuh ini yang disebut cinta merupakan aspek terakhir
dari hidup secara nyata. Ada enam unsur atau kenyataan yang mampu
menunjukkan bahwa kasih satu-satunya jawaban bagi hubungan yang
bermasalah. Keenam kenyataan itu adalah :
- Saya bertanggungjawab atas sikap saya sendiri
- Sikap mempengaruhi tindakan
- Saya tidak bisa mengubah orang lain, tetapi saya bisa mempengaruhi orang lain
- Perbuatan saya tidak dikuasai oleh emosi atau perasaan saya
- Mengakui ketidaksempurnaan saya bukan berarti bahwa saya orang yang gagal
- Cinta kasih merupakan senjata yang paling manjur bagi kebaikan di dunia.
Saya bertanggungjawab atas sikap saya sendiri. Permasalahan
memang tidak bisa dihindarkan, tetapi kesengsaraan merupakan pilihan.
Sikap ada hubungannya dengan cara yang saya pilih untuk memikirkan
tentang sesuatu. Hal itu ada kaitannya dengan fokus atau pusat perhatian
seseorang. Dua pria yang memandang keluar melalui jeruji besi, yang
satu memandang ke arah lumpur, sedang yang lainnya memandang ke arah
bintang-bintang. Dua orang berada dalam perkawinan yang bermasalah, yang
satu menyumpah dan yang lain berdoa. Perbedaannya terletak pada sikap.
Pusatkan perhatian pada betapa sulitnya situasi itu maka
keadaan akan bertambah buruk. Coba fokuskan pada satu hal yang positif
maka hal positif lainnya akan muncul. Bakan di saat – saat paling sulit
dalam sebuah hubungan yang bermasalah, masih ada titik terangnya.
Fokuskan pada cahaya itu dan akhirnya sinarnya akan memenuhi ruangan
itu. Socrates menyadari pentingnya sebuah sikap ketika ia menasihati
kaum pria semasa hidupnya, “apapun yang terjadi, menikalah. Jika engkau
mendapatkan istri yang baik, engkau akan bahagia; jika engkau
mendapatkan yang buruk, engkau akan menjadi seorang filsuf.”
Alasan mengapa sikap itu sangan penting adalah bahwa sikap itu
mempengaruhi tindakan saya : perilaku dan perkataan. Jika saya memiliki
sikap yang pesimis, selalu mengalah, dan negatif, maka itu akan
terungkapkan dalam perkataan dan pelaku yang negatif. Kenyataannya
adalah bahwa saya tidak mampu mengendalikan lingkungan saya : suami
pemabuk, pacar yang ketagihan obat, suami yang mengabaikan saya, dan
sebagainya. Akan tetapi, saya bertanggungjawab atas apa yang saya
lakukan dalam lingkungan saya. Sikap saya akan sangat mempengaruhi
saya.
Bahwa saya tidak bisa mengubah pasangan saya, adalah suatu
kebenaran yang sering dikatakan. Namun, bahwa saya bisa dan akan
mempengaruhi pasangan saya merupakan suatu kebenaran yang seringkali
terlewatkan. Karena kita adalah individu yang bebas, tidak seorangpun
memaksa kita untuk mengubah pikiran atau perilaku kita
.
Sebaliknya, karena orang merupakan makhluk yang saling berhubungan,
mereka dipengaruhi oleh semua orang dengan siapa mereka berhubungan.
Kenyataan ini mempunyai dampak yang luar biasa terhadap
perkawinan. Saya harus mengakui bahwa saya tidak bisa mengubah pasangan
saya,. Saya tidak bisa membuatnya menghentikan perilaku tertentu. Saya
tidak bisa mengontrol perkataan yang keluar dari mulutnya, begitu pula
saya tidak bisa mengontrol cara berpikir atau perasaannya. Saya bisa
meminta kepada pasangan saya, tetapi saya tidak bisa memastikan bahwa
ia akan beraksi seccara positif terhadap permintaan saya
KESIMPULAN
Kasih memang tidak mudah dilakukan. Tetapi saya tahu pasti bahwa
kasih adalah jawaban. Tidak ada seorangpun yang mampu melakukan keenam
hal ini tanpa kekuatan dari Tuhan, sumber kasih sejati. Dimana ada
kemauan di situ ada jalan. Dimana ada kasih, di situ ada jalan keluar !
Percayalah dan berdoalah supaya diberi kekuatan !
MEMAHAMI PENYEBAB KONFLIK PASANGAN, DAMPAK DAN CARA MENGATASINYA
Konflik dengan pasangan adalah hal yang wajar dalam hubungan
percintaan. Banyak penyebab pertengkaran yang masuk akal dan yang tidak
masuk akal. Mulai dari lampu yang mati, pasta gigi, kelupaaan, sampai
dengan uang belanja. Konflik bisa memperkaya hubungan namun seringkali
membentuk jurang pemisahan yang ujung-ujungnya berakir pada putus cinta
sampai perceraian. Dampak konflik memang merusak. Mencari penyebabnya
dan memahami anatomi konflik adalah satu-satunya cara untuk
mempertahankan hubungan percintaan. Lebih jauh lagi, cara ini akan
membuat perjalanan cinta kita lebih indah, berwarna, dan tentu saja
bermakna. Mari kita menyelaminya !
ANALOGI KONFLIK ATAU PERTENGAKARAN PASANGAN
Pria dan wanita lazimnya bertengkar mengenai uang, seks,
keputusan, jadwal, nilai-nilai, mendidik anak, dan tanggungjawab rumah
tangga. Tapi pembicaraan dan perundingan ini bisa menjadi pertengkaran
menyakitkan karena satu alasan : kita tidak merasa dicintai. Perasaan
sakit muncul karena merasa tidak dicintai, dan orang yang mengalami
sakit hati sulit untuk bersikap mencintai. Mari kita tinjau pola dasar
pertengkaran ini :
- Wanita mengungkapkan perasaan - perasaan kecewanya mengenai "XYZ"
- Pria menjelaskan mengapa si wanita seharusnya tidak marah mengenai "XYZ"
- Wanita merasa diremehkan dan menjadi lebih marah. (Wanita sekarang lebih marah mengenai diremehkan daripada tentang "XYZ")
- Pria merasakan ketidaksetujuan si wanita dan menjadi marah. Pria
menyalahkan wanita karena membuatnya marah dan mengharapkan permintaan
maaf untuk berdamai.
- Wanita minta maaf dan bertanya-tanya apa yang terjadi, atau ia
menjadi lebih marah dan pertengkaran itu berkobar menjadi pertempuran
hidup atau mati.
Cara paling umum yang secara tidak sengaja dilakukan pria untuk memulai pertengakaran
adalah dengan meremehkan perasaan atau sudut pandang wanita. Kaum pria
tidak menyadari sikap meremehkan ini. Misalnya seorang pria menganggap
enteng perasaan negatif pasangannya. Ia mengatakan, "Ah, jangan
merisaukan hal itu." Bagi pria lain, ungkapan ini akan kedengaran
bersahabat. Tapi bagi wanita yang menjadi pacarnya, ungkapan tersebut
tidak berperasaan dan menyakitkan hati.
Contoh lainnya, pria barangkali berusaha menyelesaikan kekecewaan
wanita dengan mengatakan, "Ah, itu bukan masalah besar." Kemudian ia
memberikan pemecahan praktis untuk kesulitan tersebut, dengan harapan
istrinya akan merasa lega dan bahagia. Pria tidak memahami bahwa wanita
merasa diremehkan dan tidak didukung
. Wanita tidak dapat
menghargai pemecahan dari pria, sampai pria mengiyakan kebutuhannya
untuk marah. Ini adalah kebenaran dalam hubungan pria-wanita !
Contoh paling umum adalah saat pria membuat marah wanita. Sesuai
nalurinya, ia ingin membuat si wanita merasa lebih enak dengan
menjelaskan mengapa dia seharusnya tidak marah. Dengan yakin pria
menjelaskan bahwa ia mempunyai alasan yang sangat rasional, logis, dan
baik untuk tindakannya. Ia tidak mempunayi bayangan bahwa sikap ini
membuat wanita merasa seolah-olah ia tidak berhak marah. Saat pria
menjelaskan sikapnya, wanita merasa si pria tidak menaruh perhatian akan
perasan-perasaannya.
Umumnya wanita secara tidak sengaja memulai pertengkaran dengan tidak secara lugas menyampaikan perasaan-perasaan mereka.Bukannya
secara langsung mengungkapkan rasa tak suka atau kekecewaannya, wanita
mengajukan pertanyaan retroris dan secara tak sadar (atau secara sadar)
menyampaikan pesan penolakan. Meski terkadang bukan ini pesan yang ingin
disampaikannya, pada umumnya itulah kesan yang diterima pria. Misalnya,
jika pria terlambat, si wanita merasa "Aku tak suka menunggu kalau kau
terlambat" atau "Aku khawatir ada apa-apa denganmu."
Ketika si pria tiba, bukannya langsung menyampaikan perasaan -
perasaannya, si wanita mengajukan pertanyaan retoris sepert "Mengapa kau
begitu terlambat ?" atau "Aku mesti bagaimana kalau kau begitu
terlambat ?" atau "Mengapa kau tidak menelepon ?"
Tentunya bertanya "Mengapa katu tidak menelepon ?" boleh-boleh saja
kalau anda dengan tulus mencari alasan yang sah. Tapi bila wanita marah,
nada suaranya seringkali mengungkapkan bahwa ia tidak mencari jawaban
yang sah, melainkan menegaskan bahwa tak ada alasan yang dapat
diterimanya atas keterlambatan itu.
Mendengar pertanyaan seperti "Kenapa kau begitu terlambat ? " atau
"Kenapa tidak menelepon ?", pria bukannya mendengarkan perasaan -
perasaan wanita itu, melainkan mendengar penolakannya. Ia merasa si
wanita ingin ikut campur menolongnya agar lebih bertanggungjawab. Ia
merasa diserang dan menjadi defensi. Wanita tidak mempunyai bayangan
betapa menyakitkan penolakannya itu bagi pria. Kaum wanita biasanya
tidak menyadari akan hal ini. Kalaupun melakukannya, mereka merasa
tindakan ini benar. Alasan ketidakpekaan ini adalah wanita tidak
menyadari betapa penting penerimaannya bagi pria.
Salah satu alasan mengapa pada tahap awal pacaran begitu berhasil
adalah : Pria masih dalam kemurahan hati wanita. Ia masih merupakan
ksatria dengan baju zirah berkilauan. Pria menerima persetujuan wanita
dan, karenanya semangatnya tinggi. Tapi begitu pria mulai mengecewakan
wanita, ia langsung jatuh. Ia kehilangan persetujuan dari wanita. Secara
mendadak ia dibuang dan dikucilkan. Pria dapat mengatasi kekecewaan
wanita, tapi tidak dapat mengatasi penolakan oleh wanita. Wanita umumnya
menginterogasi pria mengenai tingkah lakunya dengan nada tidak setuju.
Mereka melakukan ini karena mereka pikir hal tersebut akan membuatnya
jera. Padahal tidak demikian halnya. Ini malah akan menciptakan rasa
takut dan kebencian. dan lambat laun pria semakin tidak bersemangat !
CARA MENGATASI PERTENGKARAN
Konflik pasangan bukan saja melukai perasaan, tapi juga
melukai hubungan. Sebagaimana komunikasi merupakan unsur yang paling
penting dalam suatu hubungan, pertengkaran dapat merupakan unsur yang
paling merusak, sebab semakin dekat hubungan kita dengan seseorang,
semakin mudah kita melukai dan dilukai. Dua orang yang tidak terlibat
secara seksual jauh lebih mudah menjaga jarak dan bersikap objektif
sewaktu bertengkar atau berdebat. Tapi bila pasangan yang terlibat
secara emosional, dan terutama secara seksual, bertengkar, segalanya
bisa dengan mudah diartikan sebagai serangan pribadi.
Pedoman utama : Jangan pernah bertengkar ! Bicarakan
pro dan kontra segala sesuatu. Rundingkan apa yang anda kehendaki, tapi
jangan bertengkar. Anda bisa bersikap jujur, terbuka, dan bahkan
mengungkapkan perasaan - perasaan negatif tanpa perlu menabur benih
konfilk.
Ada pasangan yang bertengkar sepanjang waktu, dan lama - kelamaan
cinta merak mati. Ada pula pasangan yang menekan perasaan - perasaan
mereka yang sesungguhnya untuk mencegah perselisihan dan pertengkaran.
Karena terbiasa menekan perasaan, mereka juga kehilangan kontak dengan
perasaan - perasaan cinta. Pasangan yang satu menjalankan perang
terbuka, sedangkan pasangan lainnya menjalankan perang dingin.
Yang tebaik adalah menemukan keseimbangan antara dua ekstrem itu.
Dengan mengingat bahwa pria dan wanita berbeda serta dengan mengembankan
keterampilan berkomunikasi yang lebih baik, kita bisa menghindari
pertengkaran tanpa menekan perasaan - perasaan negatif dan ide-ide serta
hasrat-hasrat yang bertentangan.
Saat wanita menyampaikan perasaan - perasaan kecewa, frustasi, atau
keresahannya, setiap sel di dalam tubuh pria secara naluri menanggapi
dengan sederet penjelasan dan pembenaran yang dirancang untuk
menghilangkan perasaan - perasaan marah wanita itu. Pria tak pernah
bermaksud memperburuk masalahnya. Kecenderungannya mengabaikan perasaaan
hanya merupakan naluri laki-lakinya. Saat anda menjelaskan sikap anda,
wanita merasa si pria tidak menaruh perhatian akan perasaan -
perasaanya.
Ubah pendekatan ini dengan menunda penjelasan anda dan memulai mendengarkan dengan penuh pengertian..
Perubahan pendekatan ini memerlukan latihan, tapi bisa dilakukan.
Setelah anda mulai menaruh perhatian terhadap perasaaan - perasaan
wanita, wanita pun merasa didukung dan kitapun terhindar dari
pertengkaran tanpa sebab.
Kaum pria jarang mengatakan "
Aku minta maaf " sebab
baginya kalimat itu berarti mereka telah melakukan kesalahan dan
mengaku bersalah. Meminta maaf adalah hal yang tabu bagi pria dan
menjatuhkan harga dirinya sebagai laki-laki. Namun tiga kata ini adalah
kalimat sakti yang bisa menyelesaikan masalah pertengkaran dalam sekejab
! Pria boleh beralasan harga dirinya terlalu tinggi untuk meminta maaf,
tetapi jauh lebih mahal nilai sebuah hubungan yang penuh kasih sayang
dan cinta. Jika tiga buah kata ini begitu ajaib untuk memperbaiki
hubungan yang terlanjur rusak, seharusnya anda mengucapkannya ! Anda
tidak akan kehilangan harga diri di mata wanita anda, sebaliknya anda
malahan mendapatkan curahan kasih yang lebih besar dari
sebelum-sebelumnya.
Salah satu cara wanita tanpa sadar menyampaikan penolakannya adalah
dengan mata dan nada suara. Kata-kata yang dipilihnya barangkali penuh
cinta, tapi pandangan dan nada suaranya dapat melukai pria. Akibatnya
pria menunjukkan reaksi defensif agar si wanita merasa bersalah. Pria
mengabaikannya dan membenarkan dirinya sendiri.
Pria
paling mudah memulai pertengkaran kalau mereka melakukan kesalahan atau
membuat marah wanita yang dicintainya. Bila pria mengecewakan wanita,
ia ingin menjelaskan kepada si wanita mengapa dia seharusnya tidak
menjadi marah. Pria mengira alasan-alasannya bisa membuat wanita itu
merasa lebih baik. Ia tidak tahu bahwa
wanita yang sedang marah sangat perlu didengarkan dan di-iya-kan.
KESIMPULAN
Bukan
apa yang kita katakan yang menyakitkan, melainkan
bagaimana
kita mengatakannya. Jika pria merasa ditantang, perhatiannya terpusat
pada sikap merasa dirinya benar, dan ia lupa bersikap menyayangi. Secara
otomatis kemampuannya berkomunikasi dengan nada meyakinkan, penuh
hormat, dan penuh cinta akan menurun. Ia tidak sadar betapa tidak
bersahabat suaranya atau betapa pedihnya ini bagi pasangannya.
Untuk mencegah pertengkaran, kita harus ingat bahwa pasangan kita
tidak keberatan pada apa yang kita katakan, melainkan terhadap cara kita
mengatakannya. Dibutuhkan dua orang untuk bertengkar, tapi hanya perlu
satu orang untuk menghentikan pertengkaran. Cara terbaik menghentikan
konflik adalah dengan berhenti sewaktu baru mulai. Belajarlah merasakan
apakah perdebatan sudah berubah menjadi sebuah pertengkaran. Berhentilah
berbicara dan beristirahatlah. Waktu jeda memungkinkan kita untuk
mendinginkan kepala, menyembuhkan luka-luka, dan memusatkan diri kita
sendiri sebelum berusaha untuk berkomunikasi lagi !
4 SIKAP YANG HARUS DIHINDARI DALAM PERTENGKARAN
4 sikap ini harus dihindari dalam pertengkaran :
Melawan, Lari, Berbohong, dan Menyerah.
Dua sikap pertama umunya dilakukan oleh pria sementara dua sikap
terakhir dipilih wanita ketika terlibat konflik dengan pasangannya.
Keempat sikap ini tidak pernah menyelesaikan masalah, malahan akan
memperkeruh masalah dan menimbulkan sakit hati di masa depan.
Pertama-tama, saya akan membahas alasan mengapa kita cenderung memilih
satu atau beberapa sikap ini ketika terjebak konflik dengan orang lain.
Kemudian kita akan membahas dampak negatif keempat sikap ini.
MENGAPA BEGITU PENTING MENJADI BENAR ?
Mana yang lebih penting bagi anda ? Pasangan anda atau. harga
diri anda ? Saya yakin jawabannya adalah hubungan dengan pasangan kita.
Itu kalau kita sedang dalam keadaan baik-baik saja. Jawabannya jelas
berbeda jika saat ini kita sedang perang dengan pasangan kita. Harga
dirilah yang paling penting ! Harga diri adalah soal kebenaran. Yang
salah harus mengaku salah dan meminta maaf kepada yang benar ! Yeee !
Sebegitu pentingkah menjadi benar dibandingkan dengan pasangan anda ?
Kadang-kadang sih ! He...he..he...
Yang pasti, kecenderungan ini bukan salah anda. Ini adalah hukum dunia. Dunia menghargai kemenangan, kebenaran, dan hasil.
Dunia menghukum pecundang, kesalahan, dan kegagalan.
Karena itulah sejak kecil kita diajar untuk menjadi nomer satu oleh
orang tua kita. Ketika nilai-nilai kita bagus, papa memberikan hadiah,
ketika nilai kita jelek, mama marah-marah. Dan ketika kita gagal mereka
menghukum kita. Entah itu tidak boleh nonton tivi, maen ps, atau
dipotong uang sakunya. Kegagalan adalah aib, memalukan, dan pantas
dihukum. Memangnya apa salahnya kegagalan ?
Thomas Alfa Edison gagal sebanyak 1000 kali sebelum menemukan
bola lampu pijar. Donald Trump bangkrut beberapa kali sebelum akhirnya
menjadi multimilioner. Soichiro Honda memulainya dengan sepeda yang
ditempeli mesin yang menjadi olok-olokan orang sekampungnya sebelum
menciptakan sepeda motor sungguhan. Kolonel Sanders menghadapi
penolakan ketika menawarkan franchise ayam gorengnya ! Albert Einsten
ditakdirkan sebagai orang aneh, idiot, dan bodoh. Hellen Keller buta,
Nick Vu..... tidak memiliki tangan ataupun kaki. Semua orang ini
dipandang sebagai orang - orang gagal oleh dunia. Mereka raja kegagalan
yang harus dihukum, dijauhi, dan disingkirkan dari masyarakat !
Tetapi, tanpa mereka, hidup kita tidak akan pernah senyaman ini. Kita
berhutang kepada juara-juara kegagalan ini !
Pelajaran terbaik yang bisa kita pelajari adalah saat kita
mengalami kekalahan dan kegagalan. Bukan kesuksesan ! Jadi, mengapa
harus stress jika beberapa usaha kita gagal ? Mengapa malu dengan
kekalahan ? Mengapa berhenti berusaha ? Sebab dunia tidak mentolelir
kegagalan ! Ini salah ! Benar - benar salah ! Dunia, teman-teman kita,
orangtua kita, bahkan pasangan kita sendiri boleh mengejek kegagalan
kita. Selama anda memahami bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang
tertunda, maka anda tidak akan pernah berhenti hingga tujuan anda
tercapai !
Jika kebenaran lebih penting daripada sebuah hubungan, apalagi hubungan suami-istri.
Maka anda melewatkan satu-satunya hal yang paling berharga di kehidupan ini !
Seiring bertambah usia, kita akan menyadari tidak ada barang-barang
yang kita bawa mati kecuali ingatan-ingatan kita bersama orang-orang
yang kita cintai ! Benar itu penting ? JELAS PENTING LAH ! Namun
pertimbangkan lagi jika taruhannya adalah hubungan dengan pasangan anda
!
4 SIKAP YANG HARUS DIJAUHI DALAM PERTENGKARAN
Pada dasarnya ada empat sikap yang diambil orang agar tidak terluka dalam pertengkaran, yakni:
- Melawan
- Lari
- Berbohong
- Menyerah
Masing-masing dari sikap ini menawarkan keuntungan jangka
pendek, tapi dalam jangka panjang semuanya tidak produktif. Marilah kita
membahas masing - masing sikap ini.
MELAWAN. Sikap ini
kecenderungan pria. Jika percakapan tidak bersahabat dan tidak
mendukung, orang - orang tertentu secara naluri mulai melawan. Mereka
segera beralih ke sikap ofensif. Semboyan mereka adalah "pertahanan yang
baik adalah serangan."
Mereka menyerang dengan menyalahkan, menghakimi, mengecam, dan membuat pasangan tampak keliru.
Mereka cenderung berteriak dan marah besar. Motif batin mereka adalah
menakut-nakuti pasangan mereka supaya mencintai dan mendukung mereka.
Jika pasangannya mundur, mereka menganggap telah menang, tapi sebetulnya
mereka kalah.
Intimidasi
senantiasa memperlemah kepercayaan dalam suatu hubungan. Memaksakan
kehendak untuk memperoleh apa yang dikehendaki dengan membuat
orang-orang tampak keliru sudah pasti akan menggagalkan sebuah hubungan.
Pasangan yang sering bertengkar lambat-laun akan kehilangan kemampuan
untuk membuka diri dan lebih berperasaan halus. Wanita melindungi diri
dan pria menutup rapat-rapat serta berhenti menyayangi pula. Lamba-laun
mereka kehilangan kemesraan apa pun yang mereka miliki pada awalnya.
LARI. Sikap ini
juga sering dilakukan oleh para laki-laki. Untuk mencegah konfrontasi,
mereka mundur ke gua-gua mereka dan tak pernah muncul. Ini mirip perang
dingin.
Mereka tidak mau berbicara dan tak ada yang diselesaikan.
Sikap pasif agresif ini tidak sama dengan beristirahat sejenak dan
kemudian kembali untuk berbicara dan memecahkan masalah dengan cara yang
lebih penuh kasih sayang.
Mereka yang lari ini takut dengan konfrontasi dan lebih suka
bersembunyi, tak mau membicarakan yang dapat menimbulkan pertengkaran.
Mereka berjalan dengan sangat hati-hati dalam menjalin hubungan. Kaum
wanita sering mengeluh bahwa mereka harus sangat hati-hati, tapi kaum
pria pun demikian. Tindakan ini begitu dalam tertanam dalam diri pria,
sehingga mereka bahkan tidak menyadari betapa sering mereka
melakukannya.
Daripada bertengkar, pasangan-pasangan tertentu lebih suka
mendiamkan perselisihan paham mereka. Mereka mencoba memperoleh apa yang
mereka kehendaki dengan menghukum pasangan mereka dengan menahan cinta.
Mereka tidak langsung melukai pasangan mereka, seperti serdadu. Sebagai
gantinya, mereka melukai secara tak langsung dengan perlahan-lahan
merampas cinta yang layak mereka terima. Dengan menahan cinta, pasangan
kita tentu makin mengurangi apa yang diberikan pada kita.
Keuntungan jangka pendeknya adalah damai dan keselarasan, tapi
apabila masalah-masalahnya tidak dibicarakan dan perasaan-perasaan tidak
didengarkan, kebencian akan menumpuk. Dalam jangka panjang, mereka
kehilangan kontak dengan perasaan cinta dan penuh gairah yang dulu
mendekatkan mereka. Biasanya mereka melarikan diri dengan banyak
bekerja, makan terlalu banyak, atau kecanduan-kecanduan lain yang
mematikan perasaan-perasaan menyakitkan yang tak dapat mereka pecahkan.
BERBOHONG.
Sikap ini umumnya dilakukan oleh wanita. Agar tidak terluka dalam
pertarungan, orang ini berpura-pura tidak ada masalah. Ia pura-pura
tersenyum, tampak sangat menyenangkan, dan bahgia. Tapi lama-kelamaan
para wanita ini jadi semakin membenci,
mereka senantiasa memberi kepada pasangannya tapi tak pernah memperoleh kembali. Kebencian ini menghambat ungkapan cinta secara alami.
Mereka takut bersikap jujur mengenai perasaan-perasaan mereka,
maka mereka mencoba membuat segalanya "beres, oke-oke, dan baik-baik
saja." Kaum pria biasa menggunakan ungkapan-ungkapan ini, tapi bagi
mereka artinya sama sekali lain. Bagi pria, ungkapan ini berarti, "ini
boleh-boleh saja, sebab aku bisa menghadapinya sendirian" atau "Tak apa,
aku tahu apa yang harus kulakukan" atau "Tenang saja, aku yang
menanganinya, dan aku tidak membutuhkan bantuan apa pun." Berbeda dengan
pria, apabila wanita menggunakan ungkapan-ungkapan ini, ini merupakan
isyarat bahwa ia mencoba menghindari suatu pertengakaran atau
perselesihan.
Agar tidak timbul pertengakaran, wanita kadang membohongi
dirinya sendiri, yakin bahwa segalanya oke, baik-baik saja, dan tidak
ada apa-apa, padahal sesungguhnya tidak demikian. Ia mengorbankan atau
menyangkal keinginan-keinginan, perasaan-perasaan, dan
kebutuhan-kebutuhannya untuk mencegah kemungkinan bertengkar.
MENYERAH. Sikap
ini juga sering dilakukan oleh wanita. Daripada bertengkar, orang ini
menyerah. Mereka akan mengaku salah dan memikul tanggungjawab terhadap
apa saja yang membuat marah pasangan mereka. Dalam jangka pendek, mereka
tampaknya menciptakan hubungan yang amat mendukung dan penuh cinta,
tapi pada akhirnya mereka kehilangan diri sendiri.
Untuk
menyenangkan pasangan mereka, orang-orang ini secara naluri merasakan
keinginan - keinginan pasangan mereka, dan kemudian menyesuaikan diri
mereka sendiri agar menyenangkan. Akhirnya mereka benci karena
menyerahkan diri sendiri demi cinta.
Setiap bentuk penolakan sangat menyakitkan, sebab mereka telah
menolak diri sendiri dengan begitu hebat. Mereka berusaha mendhindari
penolakan dengan cara apa pun dan ingin dicintai oleh semua orang. Dalam
proses ini mereka mengorbankan keberadaan mereka. Dalam jangka panjang,
sikap ini akan menyebabkan depresi, tertekan, dan matinya rasa cinta
yang alami.
KESIMPULAN
Mungkin andapun mengambil salah satu sikap di atas, atau beberapa
sikap sekaligus. Orang umumnya bergerak dari satu sikap ke sikap yang
lain. Semua strategi di atas bertujuan untuk melindungi diri kita
sendiri agar jangan terluka. Sayangnya, strategi itu tidak berhasil.
Yang berhasil adalah mengenali pertengkaran dan berhenti. Luangkan waktu
untuk meredakan ketegangan, kemudian datang kembali dan berbicara.
Berlatihlah berkomunikasi dengan pengertian serta rasa hormat yang lebih
besar terhadap pasangan anda. Lambat-laun anda akan belajar mencegah
pertengkaran dan perdebatan.
3 ALASAN PRIA BELUM MAU MENIKAHI ANDA !
Berapa lama anda sudah berpacaran ?
Sebulan....setahun....bertahun-tahun ? Atau anda sudah lupa ? Saya
yakin, jika umur anda sudah cukup, pemikiran tentang menikah
setidak-tidaknya muncul dalam benak anda ! Mengapa pacar saya belum
menikahi saya ? Ini cinta monyet atau cinta beneran ? Kok saya tidak
dinikahi setelah bertahun-tahun dipacari ? Tulisan ini saya persembahkan
kepada kaum wanita, supaya anda bisa memahami mengapa para pria belum
atau tidak mau menikahi anda ! Tulisan ini "gak mbujuki" anda karena
ditulis oleh seorang pria...he...he...he... ini pemikiran para pria,
termasuk saya !
TIGA ALASAN PRIA BELUM MAU MENIKAH: "Apa-Siapa-Berapa"
Tak ada pernyataan yang lebih benar:
Pria itu simpel.
Camkan hal ini terlebih dulu dalam benak anda, agar semua hal yang
anda pelajari tentang kami dalam buku ini akan menancap dalam otak
anda. Setelah mulai meresapinya, anda akan memahami beberapa kebenaran
hakiki sebagai berikut: yaitu: pria digerakkan oleh siapa dirinya, apa
yang mereka kerjakan, dan berapa banyak yang mereka hasilkan. Tak
peduli apakah dia seorang pejabat atau penjahat, atau keduanya, apa
yang dilakukannya ditentukan oleh kedudukannnya
(siapa dirinya), apa yang dia lakukan sehingga mendapat kedudukan itu
(apa pekerjaannya), dan hasil yang diperoleh atas usahanya
(berapa penghasilannya).
Ketiga hal itulah yang membentuk DNA dasar lelaki – yang merupakan
tiga pencapaian agar lelaki merasa telah memenuh takdirnya sebagai
lelaki. Dan sebelum mencapai ketiga hal itu, pria yang anda kencani,
pacari, atau nikahi tidak akan punya waktu untuk fokus pada diri anda.
Coba pikirkan ini: sejak seorang bayi lelaki lahir ke dunia,
hal pertama yang mulai dilakukan orang – orang di sekitarnya adalah
mengajarkan hal – hal yang harus dilakukannya untuk menjadi seorang
lelaki sejati.
Dia diajari untuk tegar dan kuat – dengan berkelahi, memanjat, bangkit ketika terjatuh tanpa menangis, dan melawan orang yang berani memaksa.
Dia diajari untuk bekerja keras
– mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, mengeluarkan barang belanjaan
dari mobil, membuang sampah, menyapu halaman, memotong rumput, dan
ketika sudah cukup dewasa, dia harus mencari pekerjaan.
Dia diajari untuk menjadi pelindung
– menjaga ibu dan adik-adiknya, menjaga rumah dan harta keluarga. Dan
yang paling utama, dia dipersiapkan untuk menjunjung tinggi nama
keluarga dengan menjadi “seseorang” supaya semua orang tahu persis
siapa dia, apa pekerjaannya, dan berapa banyak yang dia hasilkan. Semua
itu diajarkan dalam mencapai satu hal: menjadi laki-laki sejati.
Perjalanan
mengejar takdir sebagai lelaki sejati tidak berhenti ketika si bocah
telah tumbuh dewasa. Justru, beban tugas itu menjadi berlipat ganda.
Fokus hidupnya (siapa dirinya, apa pekerjaannya, dan berapa
penghasilannya) tak pernah berubah dan akan selalu terjaga hingga dia
merasa telah mencapai misinya.
Sebelum pria meraih semua itu, wanita sekedar mengisi celah – celah dalam hidupnya.
Dia belum berpikir untuk hidup menetap, mempunyai anak, atau membangun
rumah tangga dengan seseorang sebelum tiga hal itu mencapai
keselarasan. Maksud saya, dia tidak harus mencapai semuanya, tetapi
setidaknya dia telah berada di jalur yang benar untuk meraihnya.
Inilah yang menggerakkan setiap laki-laki, apakah dia seorang
atlet bulu tangkis atau pemain sepak bola, apakah dia pemimpin
perusahaan yang masuk Fortune 500 atau pengawas di alfamart setempat,
apakah dia bos preman pasar atau pimpinan mafia berjas hitam. Kode
dalam DNA spesies laki-laki menetapkan bahwa kami adalah pemenuh
kebutuhan dan pelindung keluarga, dan semua yang kami lakukan ditujukan
untuk memastikan bahwa kami mempu mewujudkan kedua hal itu. Jika
seorang pria mampu memberikan tempat berlindung, dia mampu melindungi
keluarganya dari cuaca di luar sana; jika dia mampu membelikan sepasang
sepatu olahraga untuk anak-anaknya, dia akan tenang melepas si anak
berangkat ke sekolah dengan perasaan optimis dan penuh semangat; jika
mampu membelkan sekerat daging di pasar, dia akan merasa tentram karena
telah memberi makan keluarganya. Hanya itu yang diinginkan seorang
pria; jika kurang dari itu, dia tidak akan merasa menjadi laki – laki
sejati.
Lebih dari itu, kami ingin menjadi nomor satu. Kami ingin
menjadi yang terbaik. Kami ingin menjadi orang yang memegang kendali.
Kami paham bahwa kami tak mungkin menjadi pemimpin di segala situasi,
tetapi di suatu tempat tertentu dalam hidup kami, kami ingin menjadi
panutan semua orang karena itu sangat berarti bagi kami. Kami ingin
punya hak untuk mengatakan, “Akulah si nomer satu.” Wanita tak terlalu
ambil pusing dengan hal ini. Tapi bagi kami kamu lelaki? Itu adalah
segalanya. Setelah sukses mencapainya, penting bagi kami untuk
menunjukkan keberhasilan yang menjadikan kami nomor satu. Kami harus
bisa menunjukkan kesuksesan kami, dan wanita harus bisa melihatnya –
kalo tidak, buat apa menjadi nomor satu?
Penting bagi anda untuk mengetahui semua ini karena anda harus
memahami motivasi pria – mengapa dia tidak ada di rumah, mengapa dia
menghabiskan waktu untuk bekerja, mengapa dia menjaga uangnya seperti
itu. Karena di dunia ini, dia dinilai oleh lelaki lain, berdasarkan
siapa dirinya, apa pekerjaannya, dan berapa banyak yang dia hasilkan.
Semua itu mempengaruhi suasana hatinya. Jika anda tahu dia tidak berada
pada tempat yang diinginkannya, atau tidak berada di jalur menuju
tempat yang diinginkannya, suasana hati yang murung saat tiba di rumah,
akan lebih masuk akal. Kondisi mentalnya yang bosan dan kelelahan
menjadi jelas bagi anda. Sungguh, ini berkaitan dengan tiga hal yang
menggerakannya.
Jika ini yang berkecamuk dalam benaknya, dan belum merasa
“sreg” dengan siapa dirinya, pekerjaannya, dan penghasilannya, dia tidak
dapat mencurahkan waktu dan perhatiannya untuk anda. Ini sama artinya,
anda belum benar-benar memiliki pria seperti yang anda dambakan. Dia
tidak dapat meluangkan waktu untuk bercakap-cakap dengan anda, atau
berkhayal tentang pernikahan dan keluarga, apabila otaknya bekerja
keras memikirkan bagaimana mencari uang, bagaimana memperoleh posisi
yang lebih baik, dan bagaimana menjadi lelaki yang diinginkannya untuk
anda.
Menurut pengalaman saya, kenyataan ini tidak selalu bisa
dipahami oleh sebagian besar wanita. Sebagian besar dari anda
menganggap, jika seorang pria mencintai anda, anda berdua dapat
mengejar impian bersama-sama. Stabilitas penting buat anda, tetapi anda
cenderung ingin membangun fondasi hubungan kalian bersama-ama, tak
peduli bagaimana posisi pasangan anda dalam hidupnya. Sikap anda memang
sangat mulia, tetapi sungguh, bukan seperti itu cara kerja lelaki.
Matanya akan tetap tertuju pada “hadiah utama”, dan itu bukan berarti
anda, jika dia merasa belum mencapai tujuan yang didambakannya dalam
hidup. Mustahil bagi kami untuk memusatkan perhatian pada dua hal
sekaligus – kami tidak sehebat itu. Maaf.
KESIMPULAN
Pria belum atau tidak mau menikahi anda bukan karena tidak mencintai
anda. Ingatlah hal ini baik-baik. Sebagai wanita, anda mempunyai
kecenderungan dan indra keenam untuk mengetahui
"sesuatu" yang
tidak beres. Insting kewanitaan anda seringkali benar namun tidak
berarti harus 100% benar. Ujilah cinta pasangan anda dengan 3 Tanda
Cinta Pria kepada anda yang sudah saya tulis beberapa waktu lalu.
Sebelum pria mendapatkan tiga hal ini, maka dia tidak atau belum berpikir untuk menikahi anda:
- Menemukan jati dirinya
- Pekerjaan yang sesuai dengan minatnya
- Hasil atau Pendapatan yang bisa mencukupi diri dan keluarganya
Tidak ada yang bisa anda lakukan selain memberikan dukungan dan
bersikap sabar terhadap sifat dasar pria ini. Semoga menjawab
pergumulan hati anda !
========================================================================
SOLUSI, KETIKA PRIA MENJAUH DAN MENARIK DIRI
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari
Tentang Cinta Pria Kepada Wanita.
Banyak teman yang bertanya apa yang harus dilakukan ketika pria
menjauh atau menarik diri ? "Tidak adakah yang bisa kami lakukan Pak
Wapan ?"
Sebenarnya, sejujurnya, dan sebagai seorang laki-laki yang
berpacaran selama 4 tahun dan menikah selama 3 tahun, jawaban saya atas
pertanyaan ini adalah, " TIDAK ADA! Tinggalkan saya sendiri ! "
Why ?? Mengapa ? Wes.....baca lagi sampe bawah ! ^ -^'
LEBIH DALAM TENTANG SIKLUS CINTA PRIA
Pada dasarnya ada dua jenis siklus cinta pria kepada wanita :
- Pria yang tidak bisa menarik diri
- Pria yang tidak bisa mendekat kembali
Bila pria merasa dihukum karena menarik diri, ia jadi takut
kehilangan cinta istrinya saat ia menarik diri. Ia mulai merasa tak
layak mendapat cinta istrinya bila ia menarik diri. Ia jadi takut
berusaha memperoleh cinta istrinya lagi, karena ia merasa tak layak;
pria menganggap dirinya akan ditolak. Rasa takut akan penolakan ini
mencegahnya untuk muncul kembali dari perjalanannya ke gua itu.
Siklus alamiah ini mungkin terhambat sejak masa
kanak-kanaknya. Ia barangkali merasa takut menarik diri karena
menyaksikan ketidaksetujuan ibunya terhadap sikap mengambil jarak
secara emosional yang dilakukan ayahnya. Pria semacam ini mungkin tidak
tahu bahwa ia perlu waktu untuk menyendiri. Ia secara tak sadar
menciptakan alasan-alasan untuk membenarkan penarikan dirinya.
Pria semacam ini umumnya mengembangkan segi kewanitaannya,
dengan menekan sebagian kemampuan kepriaannya. Ia menjadi pria yang
peka. Ia berusaha keras untuk menyenangkan dan mencintai, tapi
kehilangan bagian maskulin dirinya pada proses itu. Ia merasa bersalah
kalau menarik diri. Tanpa mengetahui apa yang terjadi, ia kehilangan
hasrat, kemampuan, dan nafsunya; ia menjadi pasif atau terlampau
bergantung.
Ia jadi takut menyendiri atau masuk ke guanya. Ia berpikir
bahwa ia tak suka menyendiri karena jau di lubuk hatinya ia khawatir
kehilangan cinta. Semasa kanak-kanak ia telah mengalami bagaimana ibunya
menolak ayahnya atau secara langsung menolak dirinya.
Sebagian besar pria tidak mempunyai masalah dalam menarik
diri. Sebaliknya masalah akan muncul ketika dia akan datang kembali dan
membuka hati. Jauh di lubuk hatinya ia takut tak pantas menerima cinta.
Ia khawatir kalau terlalu mendekat dan terlampau banyak menyayangi. Ia
tak bisa membayangkan sambutan baik yang akan diterimanya seandainya
ia mendekat. Baik pria feminim atau pria sejati kehilangan bayangan
atau pengalaman positif mengenai daur kemesraan alami mereka.
Siklus cinta pria ini perlu dipahami oleh kaum wanita maupun
oleh pria sendiri. Sejumlah pria merasa bersalah kalau meluangkan waktu
di gua-gua mereka, atau mereka bingung ketika ingin menarik diri dan
kemudian kembali lagi. Mereka secara keliru menganggap ada yang tidak
beres dengan diri mereka. Mengetahui rahasia – rahasia tentang pria ini
dapat memberikan kelegaan besar bagi kaum pria maupun wanita.
KETIKA PRIA MENDEKAT KEMBALI
Cinta Pria seperti karet gelang yang hanya mulur sejauh mereka
dapat mengerut kembali. Ketika karet tersebut merenggang sampai batas
maksimalnya, maka tidak ada lagi yang dapat dlakukan kecuali mengerut
kembali. Dan saat mengerut kembali, karet itu mempunyai banyak tenaga
dan kekuatan. Demikian pula pria anda.
Saat ia telah merengang sejauh-jauhnya
, ia akan kembali dengan banyak kekuatan dan tenaga.
Seluruh sikapnya mulai berubah. Pasangan anda yang tampaknya tidak
menaruh perhatian atau tidak berminat kepada anda tiba-tiba tak dapat
hidup tanpa anda. Kini ia kembali merasakan kebutuhan akan keakraban.
Kekuatannya pulih kembali, karena hasratnya untuk mencintai dan
dicintai telah muncul kembali.
Hal ini benar-benar membingungkan wanita, sebab jika dirinya
menarik diri, ia membutuhkan waktu untuk pengenalan kembali. Sekalipun
dia adalah suaminya selama bertahun-tahun. Wanita bukan pria ! Pria bisa
menjauh dan kemudian mendekat kembali dengan intenitas keromantisan
yang sama, sedangkan wanita harus mulai dari titik awal lagi.
Kecenderungannya adalah mencurigai keinginan mendadak si pria akan
keakraban dan menjauhinya.
Kaum pria juga harus mengetahui perbedaan ini. Saat pria
mendekat lagi, sebelum si wanita dapat terbuka lagi kepadanya, umumnya
ia ingin dan membutuhkan waktu serta pembicaraan untuk menyambungkan
diri kembali. Proses ini dapat lebih mudah apabila pria memahami bahwa
wanita mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kembali
tingkat keakraban yang sama, terutama bila ia merasa sakit hati sewaktu
sang pria menarik diri. Tanpa memahami perbedaan – perbedaan ini, pria
bisa tak sabar, sebab ia dapat melanjutkan kehangatan pada intensitas
sewaktu ia menarik diri, sementara wanita tidak.
Bagi banyak wanita, pria cenderung menarik diri tepat saat
wanita ingin bicara dan menjadi lebih dekat. Ini terjadi karena dua
alasan :
- Wanita secara tak sadar dapat merasakan saat pria sedang menarik diri.
Dan tepat pada saat-saat itulah ia akan berusaha memulihkan
kembali hubungan erat mereka dan mengatakan, “Mari kita bicara.”
Jika si pria terus menarik diri, wanita secara keliru menyimpulkan
bahwa pria itu tidak ingin bicara atau tidak menyayanginya
- Ketika wanita membuka hati dan menyampaikan
perasaan-perasaannya yang lebih dalam dan lebih hangat, itu bisa memicu
kebutuhan pria untuk menarik diri. Pria hanya dapat
menampung kemesraan hingga tahap tertentu, lalu tandanya berbunyi,
yang mengatakan sudah saatnya mencari keseimbangan dengan menarik
diri. Pada saat-saat paling mesra, pria dapat secara mendadak dan
otomatis merasa perlu mandiri dan menyendiri.
YANG HARUS DILAKUKAN WANITA KETIKA PRIA MENJAUH
Bila pria sedang menarik diri, berarti ini bukan saatnya berbicara atau mencoba mendekat.
Biarkan ia menjauh.
Jangan mengejarnya dan jangan menghukumnya karena menarik diri. Dengan
membiarkan dia masuk ke dalam guanya, maka anda memberinya kesempatan
untuk menemukan dirinya kembali. Cara pria mencintai adalah dengan
merasakan kehilangan orang yang dicintainya, sebab pria dari Mars dan
wanita dari Venus. Keduanya berbicara dengan bahasa yang berbeda dan
memiliki nilai yang berbeda pula.
Yang harus anda lakukan adalah melakukan hal-hal menyenangkan
tanpa pasangan anda. Hal-hal yang ingin anda lakukan tetapi tidak bisa,
misalnya jalan-jalan ke Mall bersama teman lama anda, makan makanan
kesukaan anda, nonton film, pergi ke spa, atau bersantai di rumah saja.
Selama pria menarik diri, memang tidak ada yang bisa anda lakukan
selain membiarkan dirinya merengang sampai batas maksimalnya.
Sebaliknya, ada banyak hal yang bisa anda lakukan ketika pria mendekat kembali !
Mulailah berbicara,
jangan mengharapkan pria untuk mengawali pembicaraan. Untuk mengawali
pembicaraan, wanitalah yang perlu lebih dulu berbagi perasaan, meski
pasangannya hanya bicara sedikit. Setelah merasa dihargai karena mau
mendengarkan, lambat-laun pria akan bicara lebih banyak.
Pria dapat sangat terbuka untuk berbicara dengan wanita, meski
mulanya ia tidak mengatakan apa-apa. Tapi wanita tidak tahu bahwa orang
Mars harus mempunyai alasan untuk bicara. Mereka tidak bicara sekedar
untuk “berbagi perasaan.” Setelah wanita berbicara sebentar, pria akan
mulai membuka hati dan berbagi perasaan dengan apa yang baru saja
disampaikan si wanita.
Misalnya, bila anda bicara mengenai kesulitan-kesulitan hari
itu, pasangan anda mungkin akan bicara juga tentang kesulitannya hari
itu. Apabila anda berbicara mengenai perasaan-perasaan anda tentang
rekan kerja, pasangan anda barangkali akan menanggapi dengan bicara
tentang hal yang sama. Sewaktu anda membuka hati dan pria tidak merasa
disalahkan atau ditean, lambat-laun ia akan mulai membuka hati pula.
Setelah wanita menyampaikan pikiran-pikirannya, pria otomatis termotivasi untuk bicara
. Tapi bila pria merasa dituntut untuk bicara, pikirannya jadi kosong.
Ia tak tahu harus mengatakan apa. Walau seandainya ada yang ingin
dikatakannya, ia akan bungkam karena merasakan tuntutan wanita itu.
Sulit bagi pria bila wanita menuntut agar ia bicara. Wanita
secara tak sadar menghilangkan semangat pria dengan menginterogasinya.
Terutama saat tidak merasa perlu bicara. Wanita secara keliru menganggap
pria “perlu bicara” dan karena itu “seharusnya bicara.” Ia lupa bahwa
pria berasal dari Mars dan tidak merasakan kebutuhan untuk banyak
bicara.
Wanita bahkan merasa kalau pria tidak bicara, berarti pria itu
tidak mencintainya. Menolak pria karena tidak bicara akan membuat si
pria benar-benar tak mau bicara. Pria perlu merasa diterima apa adanya,
lalu lambat-laun ia akan membuka hatinya. Ia tidak merasa diterima bila
wanita menginginkannya bicara lebih banyak atau tak senang kalau ia
menarik diri.
Pria perlu dihargai karena mendengarkan, kemudian lambat-laun ia akan bicara lebih banyak
Semakin
anda mencoba memaksa pria agar mau bicara, semakin keras pria
menentangnya. Memaksa pria secara langsung untuk berbicara bukanlah
pendekatan yang baik, terutama bila ia sedang menarik diri. Bila anda
menginginkan lebih banyak percakapan, mulailah dengan lebih banyak
pembicaraan dengannya. Tapi dengan kesadaran yang matang, bukan saja
siap menerima tapi juga menyadari bahwa kadang-kadang pria siap sedia
mendengarkan dan kadang-kadang secara naluri menarik diri.
Tunjukkan penghargaan atas kesediaannya mendengarkan. Misalnya
anda dapat berkata, “Say, maukah kanda mendengarkanku sebentar ? Aku
bekerja keras hari ini dan ingin bercerita tentang itu. Sesudahnya aku
pasti merasa lebih plong.” Setelah itu anda dapat melanjutkan dengan, “
Thank’s darling, you are the best husband in the world.” Pujian ini akan mendorong pria untuk semakin mendengarkan (kapan mantan pacarku bisa seperti ini yaa.. ^-^’)
KESIMPULAN
Ketika pria mendekat kembali, belajarlah untuk memulai
pembicaraan dan tidak menuntut agar dia berbicara. Melainkan meminta
pria anda sungguh-sungguh mendengarkannya. Belajarlah untuk membuka
hati dan berbagi perasaan, TANPA menuntut agar dia melakukan hal yang
sama. Yakinlah bahwa pria lambat-laun akan membuka hatinya lebih banyak
apabila ia merasa diterima, dan akan mendengarkan perasaan-perasaan
anda.
Jangan menghukum atau memburu pasangan anda ketika ia ingin
menjauh. Pahami bahwa kadang-kadang perasaan mesra anda bisa membuat
dirinya ingin menarik diri, sementara pada saat – saat lain (ketika pria
dalam perjalanan kembali) pasangan anda mampu mendengarkan
perasaan-perasaan terdalam anda.
Semoga bisa membantu menjawab pertanyaan anda mengenai apa yang harus dilakukan ketika pria menjauh atau menarik diri !